Anda pengguna Blackberry? Tentu sudah paham dengan simbol D dan R saat kita melakukan aktivitas saling kirim pesan di fitur BBM (Blackberry Messenger). D biasa diartikan sebagai Delivered, artinya pesan itu sudah sampai ke pihak yang dituju tetapi belum dibaca. Sedangkan R artinya Read, berarti pesan sudah sampai dan telah dibaca. Nah, sekitar satu bulan ini telah terjadi perubahan arti dalam tanda D. Bukan Delivered tapi Delayed. Ya, ini terjadi karena memang banyak pesan yang terkirim, walau telah tampil dengan huruf D, tapi tidak sampai atau terbaca oleh orang yang kita tuju. “Tapi ini sebenarnya bukan Delayed, karena pesan itu tidak sampai ke tujuan,” protes seorang teman. Bener juga, demikian pikir saya.
Ah, saya tidak akan berkisah panjang lebar mengenai perdebatan tersebut. Intinya yang hendak saya sampaikan adalah kekesalan terhadap layanan Blackberry semakin tidak nyaman. Saat ini kita tidak pernah tahu lagi apakah message kita sampai ke tujuan atau tidak. Ujung-ujungnya untuk memastikannya kita harus melakukan panggilan langsung ke pihak yang kita tuju. Jadi apa gunanya kita membayar langganan layanan Blackberry setiap bulan? Padahal pendapatan operator dari layanan ini semakin besar. Pada tahun akhir tahun 2009 pelanggan layanan ini masih di angka 500 ribu orang. Di semester awal tahun 2011 melonjak hingga ±3 juta pelanggan. Dengan komposisi terbesar di operator Telkomsel (± 1.2 juta), XL (± 900 ribu) dan Indosat (± 800 ribu).
Meningkatnya pelanggan harusnya diikuti oleh pelayanan yang semakin baik. Itu sebuah keharusan. Karena pelanggan data, khususnya layanan Blackberry, mudah sekali untuk switch atau pindah operator bila dikecewakan. Itu yang terjadi juga pada diri saya. Saya menggunakan Blackberry sejak tahun 2008. Hingga sekarang saya sudah ganti dua operator. Semuanya berawal dari kekecewaan terhadap layanan data tersebut. Saya sangat berharap operator pilihan saya yang ketiga ini tidak mengecewakan. Dan saya juga berharap apa yang terjadi pada saya menjadi pelajaran agar operator telekomunikasi dapat menjaga kualitas layanan datanya. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H