Mohon tunggu...
Yogi Sinurat
Yogi Sinurat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berbagi inspirasi, pengetahuan, cerita, dan refleksi

Tulisan adalah jejak sekaligus nasihat yang kekal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Loss Learning? Begini Cara Mengatasinya

29 Maret 2022   14:46 Diperbarui: 29 Maret 2022   15:28 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barangkali, dominan di antara kita mengalami kemajuan atau pun memperoleh prestasi dalam dunia pendidikan kita. Akan tetapi, tidak sedikit juga di antara kita yang pernah mengalami loss learning atau kemunduran dalam belajar.

Mungkin, sejak awal meniti karier atau masa pencarian passion dalam dunia pendidikan, kita selalu memperoleh nilai yang tinggi dan membanggakan. Akan tetapi, pernah juga terjadi kemunduran atau penurunan nilai. Tentu hal ini bukan tanpa sebab melainkan karena alasan tertentu

Jika kita telusuri lebih dalam, kebanyakan orang akan selalu menyalahkan keadaan atau pun orang lain; entah ia mengatakan "guru saya membenci saya makanya nilai saya buruk" atau pun dengan mengatakan "saya sudah berusaha tetapi sepertinya bukan nasib saya".

Pembelaan diri yang kita lakukan sebenarnya kita lakukan karena kita tidak terima dengan kenyataan yang sebenarnya, padahal fakta tetaplah kebenaran. apa pun pembelaan kita, itu tetap tidak berarti mengubah kenyataan bahwa kita telah menurun drastis dari sejati diri kita

Pada kesempatan ini, saya mencoba mengajak kita melihat akar permasalahan sehingga terjadinya loss learning? Berdasar pada buku "pendidikan Moral sebagai suatu aplikasi studi" saya mencoba membagikan penyebab dan cara mengatasi loss learning

Loss learning sesungguhnya disebabkan oleh banyak hal; entah faktor eksternal seperti keluarga atau keadaan ekonomis; atau pun faktor internal dari dalam diri sendiri. Umumnya, permasalahan seorang pelajar ada dalam dirinya. Suatu keadaan yang telah terpola sebelumnya dengan baik, dapat berubah ketika ia mulai "MENGKHIANATI DIRINYA SENDIRI"

Pengkhianatan yang dilakukan ini sungguh berdampak dengan berubahnya disiplin dalam belajar. Bermain game berlebihan, mengubah kebiasaan dengan hal yang menjauhkan pada visi, atau pun segala hal yang buruk akan mendekatan kita pada keadaan loss learning.

Kesalahan yang fatal ini tentu harus segera diperbaiki. Jika puncak permasalahan ada saat mengkhianati diri sendiri, maka cara memperbaikinya adalah "MENCINTAI DIRI SENDIRI". Mencintai diri sendiri di sini adalah dengan selalu mengarahkan diri pada apa yang terbaik bukan yang terenak. Maka, jika bermain game berlebihan sangat kita nikmati padahal itu boros, itu harus dihentikan.

Satu cara yang sangat baik adalah membuat time table atau jadwal pribadi harian kita. Jadwal harian ini kita susun sedemikian rupa untuk membawa kita pada yang terbaik dalam diri kita sehingga kita kedepannya mengalami kebahagiaan dan bukan membela diri.

Di samping itu, perlu juga untuk menaati aturan ini dan menghindarkan sikap kekanak-kanakan dan tak mampu mengontrol emosi.

Tentu terkadang kita sulit untuk melaksanakan jadwal kita padahal kita sangat ingin bermain game. Saat inilah perlu kedewasaan yang menyadarkan kita agar merelakan kehendak dan tetap menaati disiplin diri. Jika kita melanggar aturan kita ini, maka sama saja bahwa kita masih mengkhianati diri sendiri. Tetapi jika kita setia melaksanakan jadwal kita, maka kita sangat setia kepada diri sendiri.

Maka, secara ringkas, loss learning terutama diakibatkan tindakan mengkhianati diri sendiri. Jika kita ingin beranjak dari kursi kebusukan itu, maka perlu mencintai diri sendiri dan setia melakukannya sampai akhir tanpa melihat apa pun pengorbanan kita tetapi menganggap semuanya adalah segala yang baik.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun