Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penggemar

https://linktr.ee/yogipratama900

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tradisi Berbelanja Menjelang Hari Raya, antara Kebutuhan, Budaya, dan Tren Digital

5 Februari 2025   22:38 Diperbarui: 6 Februari 2025   15:27 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euforia Belanja Menjelang Hari Raya 

Menjelang hari raya, suasana di seluruh pelosok negeri berubah menjadi penuh semangat dan antusiasme, terutama dalam hal berbelanja. 

Kebiasaan berbelanja sebelum hari raya bukan hanya sekadar rutinitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi dan budaya yang kental, di mana masyarakat mempersiapkan segala sesuatunya dengan harapan dapat merayakan hari besar dengan penuh kebahagiaan. 

Di berbagai pusat perbelanjaan, mal, dan toko online, promo dan diskon besar-besaran kerap kali membuat para konsumen terpikat untuk berbelanja, mengingat bahwa momen ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan barang-barang dengan harga miring serta menyempatkan diri untuk mencari produk yang mungkin selama ini belum sempat dibeli. 

Semangat berbelanja ini didorong oleh keinginan untuk tampil istimewa saat lebaran, baik melalui busana baru yang elegan maupun melalui dekorasi rumah yang mempercantik suasana hari raya.  

Dari Pasar Tradisional ke E-Commerce: Evolusi Cara Berbelanja

Tradisi berbelanja sebelum hari raya telah berkembang seiring waktu, mulai dari pasar tradisional hingga e-commerce modern yang menawarkan berbagai kemudahan. 

Masyarakat tidak hanya mencari produk yang berkualitas dan menarik, tetapi juga mengejar pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan berkesan. 

Toko-toko dan pusat perbelanjaan pun kerap mengemas produk-produk mereka dengan sentuhan kreativitas yang mengaitkan unsur keagamaan dan budaya, sehingga setiap pembelian terasa memiliki makna tersendiri. 

Suasana ini membuat para pembeli merasa bahwa mereka tidak hanya membeli barang, tetapi juga membeli harapan dan kebahagiaan untuk berbagi dengan keluarga serta kerabat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun