Pernikahan adalah sebuah janji suci antara dua orang yang berkomitmen untuk bersama dalam suka maupun duka. Namun, apa yang terjadi ketika rasa kesendirian justru hadir di tengah hubungan yang seharusnya penuh kehangatan dan kebersamaan? Fenomena ini dikenal dengan istilah lonely marriage atau "pernikahan yang sepi". Ini bukan tentang seberapa sering pasangan bertengkar atau mengalami masalah besar, tetapi lebih kepada perasaan terabaikan atau kurangnya kedekatan emosional meskipun hidup serumah.
Apa Itu Lonely Marriage?
Lonely marriage terjadi ketika salah satu atau kedua pasangan merasa kesepian dalam hubungan mereka, meskipun secara fisik mereka bersama. Kesepian ini sering kali lebih berkaitan dengan kurangnya koneksi emosional dibandingkan dengan kurangnya waktu bersama. Beberapa mungkin merasa kesepian karena kurangnya komunikasi yang mendalam, jarangnya menghabiskan waktu berkualitas, atau karena perubahan dalam dinamika hubungan yang terjadi seiring waktu.
Tanda-tanda Lonely Marriage
1. Kehilangan Obrolan yang Mendalam
  Percakapan antara pasangan mulai terasa dangkal dan terbatas pada hal-hal rutin, seperti "Apa yang mau dimakan malam ini?" atau "Siapa yang akan menjemput anak dari sekolah?". Tidak ada lagi diskusi panjang tentang impian, ketakutan, atau hal-hal yang lebih personal.
2. Menghabiskan Waktu Bersama Tanpa Kualitas
  Anda mungkin duduk di ruangan yang sama dengan pasangan, menonton acara TV, tetapi merasa seperti berada di dunia yang berbeda. Ada jarak yang tidak terlihat, di mana meskipun fisik dekat, hati dan pikiran terasa jauh.
3. Merasa Lebih Nyaman Sendirian
  Saat Anda merasa lebih nyaman sendirian atau dengan teman-teman dibandingkan dengan bersama pasangan, ini bisa menjadi tanda bahwa ada kesenjangan emosional dalam hubungan.