Return dan risiko aset tunggal saling berkaitan dengan bagaimana investor mengevaluasi investasi dan membuat keputusan investasi yang baik.
Tahukah kalian apa yang di maksud dengan Return dan Risiko Aset Tunggal ?
Return adalah pengembalian investasi yang diperoleh oleh investor.
Return juga merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Return terbagi atas :
1. Return perealisasianÂ
Return perealisasian ialah return yang telah terjadi. Retur ini dihitung menggunakan  data historis.  Return ini  penting karena  digunakan  sebagai pengukuran kinerja dari perusahaan dan juga berguna sebagai dasar penentuan risiko dimasa datang.
 2. Return ekspektasi (expected return) return ekspektasi ialah return yang diharapkan mampu diperoleh dimasa mendatang atau yang  belum terjadi.
Â
Sedangkan risiko aset tunggal adalah  risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja.
Risiko juga dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau juga dapat diartikan sebagai  sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang  diinginkan. Â
Dalam industri keuangan terdapat suatu jargon "high risk bring about  high  return",  artinya  jika  ingin  memperoleh  hasil  yang  lebih  besar,  maka akan dihadapkan  pada  risiko yang lebih  besar  juga.  Contohnya  dalam investasi  saham pergerakan  naik-turun  harga  saham  secara  tajam  akan  membuka peluang  untuk  memperoleh  hasil  yang  lebih  besar,  namun  sebaliknya jika  harga bergerak  ke  arah  yang  berlawanan,  maka  kerugian  yang  akan  ditanggung  juga sangat besar.
Apakah return dan risiko saling berhubungan ? Tentu karena Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, artinya adalah  jika semakin besar risiko yang ditanggung, maka semakin besar pula return yang harus dikompensasikan.
Bagaimana risiko dan return menjadi pertimbangan utama untuk anda berinvestasi?
Di dalam dunia investasi, risiko dan return tentu menjadi pertimbangan utama. Jika risiko tidak sesuai dengan imbal hasil investasi, maka lebih baik tidak perlu berinvestasi, karena hal tersebut dikenal dengan istilah high-risk, high return dan begitu pun sebaliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H