Mohon tunggu...
Muhammad YogiM
Muhammad YogiM Mohon Tunggu... Dokter - Penulis

Utamakan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Lampung Temukan Cara Menanggulangi Limbah Beracun

17 Juli 2018   10:14 Diperbarui: 17 Juli 2018   10:21 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: tanindo.net

Saat ini dunia memiliki banyak masalah dalam mengolah limbah kimiawi. Salah satunya berupa pencemaran air sungai yang di sebabkan oleh limbah pabrik. Hal ini tentunya menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan, seperti kesehatan air, tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Salah satu limbah industri yang berbahaya mengandung senyawa fenol, yaitu limbah phenolic water yang dihasilkan dari proses pengolahan batu bara. 

Limbah fenol bersifat racun dan berbahaya, apabila mencemari perairan dapat menimbulkan rasa dan bau tidak sedap, serta pada nilai konsentrasi tertentu dapat menyebabkan kematian organisme di perairan tersebut. Selain itu apabila terminum dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia seperti gangguan pada otak, paru-paru, ginjal dan limpa yang dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi darah dan kematian akibat kegagalan pernafasan. Untuk itu diperlukan suatu pengolahan, sebagai usaha menurunkan kadar fenol dalam air limbah sehingga menjadi aman bagi lingkungan.

Mahasiswa jurusan kimia Universitas Lampung telah berhasil menyelesaikan suatu penelitian untuk mengatasi masalah tersebut. Kelompok mahasiswa yang terdiri dari tiga orang yang dibimbing oleh bapak Agung Abadi Kiswando dan bapak Sutopo Hadi, yaitu Fatry Sinjia, Mentari Yunika Sari, dan Muhammad Irfan, menyusun penelitian yang di angkat dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang penelitian yang berjudul, Pengembangan Metode Polymer Inclusion Membrane (PIM) Yang Mengandung Senyawa Carrier Co-EDAF Sebagai Upaya Penanggulangan Limbah Fenol. Pada temuannya ini, telah didapatkan sebuah filtrasi berupa membran yang mampu memisahkan senyawa fenol dari limbah cair pembuangan industri. Sehingga limbah yang terbuang disungai tidak lagi berbahaya.

"penelitian ini kami buat karena dirasa kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya efek toksik dari senyawa fenol. Sehingga kami membuat suatu membrane guna memisahkan zat berbahaya ini dari limbah cair industri". Ujar Mentari selaku salah satu tim penelitian.

Dalam penelitian ini, tim peneliti berharap hasil temuannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.Serta mengurangi angka pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik yang terpapar zat fenol. Pemerintah dan masyarakat pun lebih sadar dan peduli akan kelestarian lingkungan serta kesehatannya.Selain itu, perusahaan -- perusahaan industri dapat lebih memperhatikan bahaya dari limbah hasil buangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun