Mohon tunggu...
yogie anggara
yogie anggara Mohon Tunggu... -

Aku suka melihat,mendengar dan melirik kata-kata serta mengucapnya dalam hati atau meneriakinya dengan keras.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upacara Kuningan Berpayung Asap Tebal

19 Desember 2010   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasuruan-Ribuan warga suku tengger seperti tak menghiraukan sama sekali aktifitas vulkanik gunung bromo yang mengeluarkan asap tebal kehitaman.Mereka seperti acuh dengan asap tebal yang membumbung ke angkasa tersebut.Para warga yang datang ke lautan pasir pada sabtu (18/12)kemarin itu pun tak hanya para orang tua melainkan juga anak-anak dan balita. Ya,warga suku tengger seperti memiliki keyakinan kuat bahwa gunung bromo tak akan mencelakai mereka.Anak-anak kecil itu bersenda gurau di lautan pasir,para pemuda meluapkan kegembiraannya dengan saling berbalapan motor seakan tak selintas pun terpikir asap bromo mengganggunya.

12927361922062255569
12927361922062255569
Memang, paska ditetapkannya status awas oleh pemerintah karena meningkatnya aktifitas gunung bromo,mereka tak bisa menyentuh dan menginjakkan kakinya di lautan pasir. Upacara kuningan seperti menjadi moment bersejarah sepanjang kehidupan anak cucu hindu tengger dimana mereka berdo'a dan melakukan sembahyang di bawah bayang-bayang asap tebal pekat kehitaman. Di sela-sela kerumunan ribuan warga suku tengger,terlihat seorang petugas yang maaf aku lupa namanya, diwawancarai oleh beberapa wartawan.Dijelaskannya,bahwa dirinya tak bisa melarang dan berbuat apa-apa melihat keinginan dan keyakinan kuat warga suku tengger untuk menjalankan ritual upacara kuningan di pura luhur ponten tersebut.Padahal Pemerintah melarang warga untuk mendekati kawah dalam jarak radius 2 kilometer. Keyakinan kuat warga semakin terlihat saat warga membawa labuh sesaji ke bibir kawah bromo,padahal asap tebal pekat kehitaman terus membumbung tinggi ke angkasa disertai suara gemelegarnya. Tak cuma ratusan namun ribuan warga ikut naik ke bibir kawah. Upacara kuningan bagi warga tengger merupakan ritual upacara setelah sepuluh hari dari hari raya galungan.Upacara ini sebagai bentuk penghormatan bagi para dewa dan leluhur suku tengger yang akan kembali ke asalnya. Keyakinan kuat warga yang telah menganggap bromo sebagai penjelmaan dari nenek moyang mereka menjadikan suku tengger seperti tak cemas dengan apapun yang terjadi pada gunung yang memiliki pemandangan eksotis dan menarik mata siapapun.
1292736499785346953
1292736499785346953
"Kecintaan Mbah marijan pada merapi dan alamnya seperti halnya kecintaan ribuan warga suku tengger pada bromo dan asapnya,"pikirku.(yogie)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun