Mohon tunggu...
Yogiarsi Gayuh Palupi
Yogiarsi Gayuh Palupi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Saya Yogiarsi asal Sumatera Barat, memiliki hobi membaca dan memasak makanan serta minuman

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Mengenal Lebih Jauh tentang Pesona Es Dawet yang Melegenda

4 Desember 2023   13:52 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:57 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

PASAR BERINGHARJO -- Siapa yang tidak tahu tentang kenikmatan dari es dawet ? Es dawet merupakan salah satu minuman yang bisa membantu menghilangkan dahaga. Salah satu es dawet terkenal dan melegenda yang bisa kita temui dan rasakan hingga sekarang adalah esa dawet Mbah Hari. Semangkok es dawet yang di jual Mbah Hari tersebut berisi cincau hijau, cendol, dan potongan buah nangka yang di siram oleh kuah santan dan gula jawa. Satu mangkok es dawet yang dijual oleh Mbah Hari seharga Rp. 7.000.

Cita rasa dari minuman tersebut sangat melekat di setiap pembeli yang sudah mencoba es dawet Mbah Hari. Pembeli selalu kembali untuk membeli es dawet tersebut dan mengobrol dengan Mbah Hari. Sifat ramah dan suka menebar senyum seolah melekat dengannya. Mbah Hari sudah berjualan es dawet sejak 1973.

Mbah Hari sudah berjualan es dawet sejak umur 13 tahun. Sejak remaja, Mbah Hari sudah berjualan es dawet yang setiap komponen es dawet nya di buat sendiri. Sudah memasuki tahun ke-50 Mbah Hari berjualan. Tentu bukan waktu yang sebentar bagi Mbah Hari untuk berjualan es dawet tersebut, bahkan Mbah Hari sudah memiliki pelanggan tetap yang selalu datang ke dagangan Mbah Hari walaupun berjarak jauh dari pasar Beringharjo.

"Saya ini orang Bantul, mba. Sudah punya cucu dan cicit, anak saya ada 3, cucu udah 5 dan cicit ada 5 juga. Berjualan es dawet memang sudah lama saya jalani. Berawal dari saya yangtidak di izinkan sekolah dan diminta untuk membantu ibuk saya berjualan es dawet sejak umur saya 13 tahun" Ujar Mbah Hari.

Dari tahun 1973 hingga sekarang tempat berjualan es dawet Mbah Hari tidak pernah berubah. Berada di sebelah utara pasar Beringharjo, Yogyakarta. Mbah Hari sengaja tidak pernah pindah lokasi dalam berjualan agar para pembeli nya tidak kebingungan dalam mencari es dawet Mbah Hari. Mbah Hari mengungkapkan bahwa ia sangat bahagia dan bersyukur bisa berjualan hingga usia nya yang sudah memasuki 77 tahun ini. Kebahagiaan yang diterima oleh Mbah Hari tentunya karena pembeli Mbah Hari yang selalu mengatakan bahwa es dawet Mbah Hari sangat enak dan selalu mendoakan kesehatan Mbah Hari sesaat sebelum mereka selesai mengonsumsi es dawet tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun