Mohon tunggu...
Yogi Arfiansya
Yogi Arfiansya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa Pend Teknik mesin UNY angkatan 2009 NIM. 09503241005

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMK Kok Gado-gado?

13 Maret 2013   08:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya mau bercerita sedikit tentang pendidikan SMK

Saya rasa selama ini SMK yang pernah saya temui hanyalah gado-gado. Gado-gado disini mempunyai arti campur-campur. Kebanyakan SMK mempunyai jurusan yang campur-campur, sehingga tidak fokus pada pendidikan yang ideal. Banyak SMK yang mempunyai lebih dari 1 jurusan, bahkan ada yang mempunyai sekitar 6 jurusan dalam satu kompleks sekolah. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika siswa tidak diberi fasilitas yang baik dari setiap jurusannya. misalnya, Kita Sebut SMK "A", mempunyai 3 Jurusan yaitu Jurusan pemesinan, pengelasan, dan teknik informasi. contoh masalahnya adalah:


  1. SMK "A" jurusan pemesinan hanya mempunyai 1 mesin bubut, sehingga tidak efektif jika sewaktu-waktu digunakan untuk praktek siswa
  2. SMK "A" jurusan pengelasan hanya mempunyai 2 mesin las busur, sehingga sangat tidak efektif jika jumlah siswa saat praktek yaitu 32 siswa
  3. SMK "A" jurusan teknik informasi memiliki 32 komputer yang sangat cukup digunakan untuk kegiatan praktek denga jumlah siswa 32 orang.


Dari contoh fenomena tersebut bisa saja menjadi masalah karena pemberian fasilitas dari sekolah nampak tidak merata. Hal ini dapat memicu kesenjangan sosial karena sekolah hanya memperhatikan salah satu jurusannya dan seolah-olah jurusan pemesinan dan pengelasan tidak pernah diperhatikan. Tidak hanya itu, siswa jurusan pemesinan dan pengelasan pada akhirnya  tidak mendapatkan pengalaman belajar yang baik dan ilmu ataupun keterampilan yang didapatkan sangat kurang. Dampak-dampak semacam ini sebenarnya tidak harus terjadi dan tidak boleh terjadi pada sekolah menengah kejuruan yang seharusnya mengarahkan siswa pada ketrampilan tertentu sebagai bekalnya.

Maka dari itu, seharusnya SMK itu tidak harus gado-gado. SMK yang ideal adalah SMK yang mempunyai 1 jurusan dan mempunyai fokus yang tinggi terhadap jurusan itu. Fokus yang dimaksud disini adalah fasilitasnya diberikan yang optimal, pembelajaran praktek dapat diefektifkan, perhatian hanya fokus terhadap 1 jurusan, dan lain-lain. Kelebihan-kelebihan semacam ini pada akhirnya dapat mencetak lulusan yang terbaik, lulusan yang kompeten, lulusan yang mempunyai bekal, lulusan yang mempunyai ilmu yang utuh, dan sebagainya.

(ini salah satu cita-cita saya ketika saya lulus dari Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY, yaitu membuat SMK dengan satu jurusan, yaitu SMK Jurusan Pengelasan)

amiiiinnnn.....

SALAM "SMK BISA", from YOGI ARFIANSYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun