Mohon tunggu...
Yogi DwiFerdian
Yogi DwiFerdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN-T UNESA Beri Pelatihan Microgreen: Sayuran Mini Segudang Nutrisi pada Ibu-Ibu Kader Desa Ngliman

25 Desember 2022   12:32 Diperbarui: 25 Desember 2022   12:43 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Ibu-ibu kader (Dokpri)

Kampus Merdeka Belajar merupakan salah satu bagian kebijakan dari merdeka belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengasah kemampuan dan bakat sesuai dengan bidang yang diminati, dimana dengan adanya program ini mahasiswa dibebaskan untuk mengambil mata kuliah di luar prodi sebanyak 40 sks atau setara dengan dua semester. Salah satu  program yang diterapkan oleh Unesa adalah KKN Tematik dimana mahasiswa diterjunkan ke desa untuk melakukan pengabdian masyarakat. Beberapa tema yang ditawarkan antara lain Proyek Desa, Kemanusiaan, Kewirausahaan, Asistensi Mengajar, dan Proyek Independen.

Salah satu desa yang menjadi lokasi tempat KKN Unesa adalah Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Desa ini terdiri dari empat dusun yakni, Dusun Ngliman, Dusun Kemukus, Dusun Bruno, dan Dusun Gimbal. Desa Ngliman merupakan salah satu desa yang dulunya penghasil sayuran, akan tetapi saat ini banyak petani sayur yang telah beralih menjadi petani mawar karena keuntungan hasil panen mawar lebih banyak daripada hasil panen sayur.  Di desa ini sebanyak 15 mahasiswa dari kelompok KKN-T Nganjuk 3 Unesa dengan tema Proyek Desa menciptakan beberapa program kerja salah satunya adalah pelatihan Microgreen. Microgreen merupakan sistem produksi tanaman yang dipanen lebih awal setelah 7 hari semai. Microgreen dapat dipanen saat tanaman setinggi 3-10 cm. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2009 menunjukkan bahwa sayuran Microgreen memiliki asupan nutrisi dan vitamin yang lebih banyak dibandingkan sayuran dewasa. Adanya program kerja ini didasari dari hasil survei yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN-T dimana ditemukan bahwa anak-anak yang berada di Desa Ngliman kurang menyukai olahan sayuran dan lebih menyukai makanan cepat saji.

20221213-094044-63a7d1184addee6db07bc2f3.jpg
20221213-094044-63a7d1184addee6db07bc2f3.jpg

Pemaparan Materi (Dokpri)

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2022, dimana materi yang disampaikan oleh mahasiswa KKN-T Unesa membahas terkait cara penanaman sayuran Microgreen hingga cara pengolahan sayuran mini agar menjadi olahan yang digemari anak-anak, seperti puding, nuget, dan stik.

whatsapp-image-2022-12-25-at-11-46-27-63a7dae64addee16f146a583.jpeg
whatsapp-image-2022-12-25-at-11-46-27-63a7dae64addee16f146a583.jpeg

Olahan Microgreen (Dokpri)Program ini disambut baik oleh masyarakat khususnya ibu-ibu kader. Ibu Haritsatuniswah selaku ketua PKK Desa Ngliman berpendapat bahwa program ini cukup menarik dan akan menambah wawasan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali, terutama untuk ibu–ibu yang mempunyai anak–anak yang sulit untuk makan sayur”, disampaikan oleh ibu Haritsatunniswah setelah acara pelatihan Microgreen selesai.


Pelatihan ini mendapatkan respon positif dari ibu-ibu kader yang hadir. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat setempat khususnya ibu-ibu kader dapat mengembangkan inovasi olahan sayur yang dapat mendorong minat anak untuk mengonsumsi sayur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun