Pada bulan Oktober 2024, Ust. Wahyu Septrianto, M.Ag., seorang dosen dari Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di TPA Jannatul Firdaus, Siman, Ponorogo.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hafalan Al-Qur'an santri dengan menggunakan metode 4T 1M, yaitu Tasmi', Tilawah, Tafhim, Tikrar, dan Murajaah. Metode ini dirancang untuk membantu santri menghafal Al-Qur'an dengan lebih efektif dan mendalam.
Para pengajar di TPA Jannatul Firdaus sangat antusias dengan adanya sosialisasi dan penerapan metode hafalan yang baru ini. Metode 4T 1M mempermudah proses hafalan melalui tahapan-tahapan sistematis, yang dimulai dari mendengarkan bacaan (Tasmi'), membaca secara tartil (Tilawah), memahami ayat-ayat yang dihafal (Tafhim), mengulang hafalan (Tikrar), hingga menjaga hafalan yang telah dikuasai melalui pengulangan rutin (Murajaah).
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan hafalan santri, tetapi juga memperkuat karakter keislaman mereka. Melalui pendekatan ini, santri diharapkan menjadi generasi hafidz yang tidak hanya mahir menghafal Al-Qur'an, tetapi juga memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.Â
Para pengajar di TPA sangat mengapresiasi metode ini, dan berharap agar program pendampingan serupa dapat terus berlanjut demi peningkatan kualitas pendidikan agama bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H