Mohon tunggu...
Yogga MarMuhammad
Yogga MarMuhammad Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Pancasila SMP Negeri 57 Surabaya

Saya merupakan Guru ASN di SMP Negeri 57 Surabaya mengampu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Saat ini saya cukup aktif di media sosial untuk berbagi praktik baik mengenai Generasi Guru Baru Indonesia melalui PPG Prajabatan, Kesehatan Reproduksi Remaja, dan Pembelajaran inovatif di platform media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk Kenalan dengan Ngumbara, Inovasi Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas!

11 Oktober 2024   09:42 Diperbarui: 11 Oktober 2024   09:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di ambil oleh Yogga Mar Muhammad 

Kurikulum Merdeka Belajar menghadirkan berbagai inovasi dan kreativitas yang bisa dilakukan oleh seluruh pendidik di dalam kelas. Salah satu yang bisa diterapkan oleh guru dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka adalah Pembelajaran Berdiferensiasi.

Sebagai pendidik, mengakomodir berbagai layanan belajar, fasilitas, dan kebutuhan murid yang berorientasi terhadap siswa harus dilakukan dalam pengajaran. Ki Hajar Dewantara selalu berpesan bahwa siswa secara hakikat lahir sesuai kodrat zaman dan kodrat alamnya.

Mengembangkan inovasi pembelajaran harus ditingkatkan oleh seorang pendidik agar peserta didik bisa merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna dari seorang guru. Salah satu inovasi media pembelajaran yang bisa dijadikan inspirasi salah satunya adalah Ngumbara. Media pembelajaran ini dikembangkan oleh salah satu guru Pendidikan Pancasila SMP Negeri 57 Surabaya yaitu Yogga Mar Muhammad. Sebagai alumni Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Universitas Pendidikan Indonesia, hal ini menjadi proses praktik baik terkait pembelajaran yang berorientasi terhadap siswa.

Inovasi media pembelajaran ini muncul karena melihat beberapa situasi dan tantangan peserta didik dalam belajar PKn yang bermakna dan menumbuhkan pembiasaan sesuai nilai-nilai Pancasila. Terlihat dari hasil interpretasi analisis angket menunjukan bahwa siswa kelas 7 dan 8 SMPN 57 Surabaya dari sisi kemampuan awal dan perkembangan sosial emosional masih rendah sehingga tantangan tersebut menjadi perhatian bagi guru untuk membuat media pembelajaran yang relevan dan responsif sesuai kebutuhan siswa.

Guru sedang menjelaskan isi kotak Ngumbara 
Guru sedang menjelaskan isi kotak Ngumbara 

Tahapan implementasi Ngumbara ini adalah Guru menyediakan Kotak yang berisi kartu cerita sebagai bentuk kolaboratif pembelajaran sosial emosional, lembar konten materi dengan barcode sesuai kemampuan pemahaman siswa, dan peta penjelajahan.dengan tajuk "Adventure of  Pelajar Pancasila" dengan memperkenalkan wiyata mandala sekolah. Sebagai bentuk diferensiasi produk, guru memberikan ruang kolaborasi sebagai ruang penugasan yang bisa mereka pilih sesuai minat dan gaya belajar mereka.

Berdasarkan hasil interpretasi survei kepuasan belajar melalui pertanyaan terbuka, ada beberapa respon praktik baik ini diantaranya 90% dari 30 peserta didik menyatakan bahwa media pembelajaran ini mengakomodir konten materi yang beragam, 93,4% siswa sudah mulai berani dalam mengekspresikan pendapatnya, serta 93,30% merasakan pengalaman baru dengan inovasi Ngumbara.

Dengan adanya inovasi ini dapat memberikan inspirasi bagi rekan-rekan guru dan dapat memberikan manfaat bagi sekolah pada khususnya dan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun