Mohon tunggu...
Dayoe Yogeswary
Dayoe Yogeswary Mohon Tunggu... -

Batavian with a dash of Balinese.\r\nLove life, love books.\r\n\r\nhttp://kucinghitamjalanjalan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The [Not So] Golden Ways untuk Menghargai Wanita

11 Maret 2014   07:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:04 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sesat Ketiga

Saya seorang wanita yang menghargai diri saya, dan saya lebih memilih punya pasangan baik daripada bertahan dengan pasangan yang tidak baik dan berharap dia berubah. Wanita yang bertahan di deraan dan akhirnya berhasil mengubah pasangannya menjadi lebih baik selalu dianggap wanita super dan 'berhasil' atau accomplished. Tapi coba pikir, bila anda punya anak/cucu/saudara perempuan apakah anda benar-benar ingin anak/cucu/saudara perempuan anda memaksakan diri hidup dalam ketidakbahagiaan karena berharap si pasangan suatu saat akan berubah? Ada orang-orang yang memang hobi/punya pembawaan martir (atau memang sadokis, senang disakiti) dan mau bertahan dalam ketidakbahagiaan, dan beberapa dari mereka memang pada akhirnya pasangannya berubah jadi lebih baik. Good for you, kata saya. Tapi ingat, banyak yang tidak seberuntung ini. Dunia ini penuh orang brengsek lho. Dan kalau anda memutuskan anda tidak ingin bersama pasangan anda yang nakal, monggo pergi. Yang lain tolong jangan menjudge dan mem-peer pressure wanita-wanita ini dengan label "Tidak tahan cobaan", atau "bukan wanita sejati". Setiap manusia, baik pria maupun wanita, berhak hidup tenteram dan tidak tersakiti. Oh, dan para pria yang tidak mau berpasangan dengan wanita nakal karena berpikir: "Kok kamu bisa dengan gampangnya menyerahkan diri kepada pria lain??", para wanita juga berhak (dan seharusnya) berpikir tentang pria nakal: "Kok kamu lemah mental sekali dan tidak mampu menjaga syahwat mu??". Pria baik [konon] akan mendapatkan wanita baik, maka dengan demikian wanita baik juga berhak pilih-pilih dan mencari pria baik, bukan cuma sekedar dapat sisa-sisa dan diwajibkan bersyukur karenanya. Please deh, hari gini bo'.

Wanita mati-matian menyuruh kita berhemat,

lalu dia belanja menggunakan uang yang kita hemat.

Mario Teguh


Kalau anda baca Facebook nya motivator ini, banyak postingannya yang bernada kurang respek terhadap wanita, dan ini sangat disayangkan. Contohnya saja postingan diatas soal wanita menyuruh anda berhemat, lalu istilah dia Work Shop [pria work wanita shop], atau "Wanita itu seperti anak-anak, tidak bisa mendengar janji. Dia langsung percaya, dan menagih setiap hari". Ini aneh karena taglinenya Wanita tidak pernah salah, tapi isi postingannya bukannya soal menghargai wanita tapi lebih ke kekonyolan wanita (yang konon tidak pernah salah, dan diulang berkali-kali) dan walhasil komentar2 yang ada pun menertawakan wanita. Imbuhan/tambahan ASIMH (Awas Status Ini Mengandung Humor) buat saya tidak membantu, karena ini hanya akan membuat orang-orang menganggap status-status ini lucu dan makna sebenarnya tidak penting. Apa iya untuk membuat seseorang merasa bangga akan dirinya sendiri/termotivasi harus mengorbankan/merendahkan wanita? Atau memang kebetulan saja admin page ini tidak mampu meneruskan inti pokok si motivator ini dan malah jadi [tanpa sengaja] terdengar merendahkan wanita? Di era dimana wanita bekerja bukan lagi suatu privilege/hak istimewa melainkan suatu keharusan (jaman sekarang hidup cuma dari satu penghasilan saja itu berat lho), joke-joke seperti ini seharusnya sudah diambang kepunahan. Bahkan dimasa lalu dimana wanita jadi ibu rumah tangga, tugas mereka pun tidak mudah lho. Membesarkan anak, mengurus rumah, mengatur keuangan, meladeni suami, ini semua tidak bisa dilakukan sekadarnya dan harus sepenuh hati. Dan ya, pria juga doyan Shop, lihat saja banyaknya butik atau produk khusus pria sekarang ini; pria juga kadang sibuk menagih janji seperti anak-anak; dan seterusnya. Bukan 'pria' atau 'wanita' yang melakukan hal-hal seperti ini, tapi 'MANUSIA'. Semua hal-hal tentang wanita yang diposting di Facebook page motivator ini bisa diterapkan juga pada pria.

Saya bukan feminis dan saya tidak percaya hak wanita lebih besar daripada hak pria. Saya Equalist/percaya persamaan derajat dan saya percaya wanita dan pria harus diperlakukan sama. Bila anda menghujat para wanita nakal, hujatlah para pria nakal juga. Bila anda mensyukuri pria nakal yang bertobat, syukurilah wanita nakal yang bertobat juga. Dan bukan cuma anda para pria baik yang bisa menggeleng jijik dan bilang "Dia kan wanita nakal....", para wanita baik juga bisa (dan sebaiknya) melakukan hal yang sama dan bukannya disuruh berharap pria nakal ini akan berubah. Sekali lagi, ini bukan pria vs wanita. Ini adalah menghargai sesama manusia, apapun jenis kelaminnya. Para pria yang membaca artikel ini mungkin menganggap saya ekstrim, tapi tolong pikir baik-baik: apakah ini yang anda inginkan untuk anak-anak perempuan anda, dianggap tidak kompeten/hobi belanja/kekanakan/dan harus mengamini para pria nakal? Ini bukan cuma sekedar joke lucu. Setidaknya setengah jumlah manusia di Bumi ini adalah wanita dan semakin banyak dari para wanita ini yang bisa hidup mandiri. Dunia sudah bukan monopoli pria, dan saat ini semakin terlihat jelas bahwa pria membutuhkan kerjasama wanita. Atau lebih tepatnya, saat ini terlihat jelas betapa pentingnya kerjasama antar sesama manusia, terlepas dari suku agama ras atau jenis kelamin. Sudah saatnya kita melihat pria dan wanita setara bila kita ingin maju dan hidup harmonis. Kita 'MANUSIA', titik. Mari saling menghargai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun