Mohon tunggu...
Yogestri Rakhmahappin
Yogestri Rakhmahappin Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikolog Klinis Remaja dan Dewasa, yang sedang bekerja di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur. Aktif menangani kasus adiksi, kasus kecemasan, kasus keluarga, kasus orientasi seksual, konseling pra nikah dan pernikahan, dan kasus klinis lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dinamika Remaja Penyalahgunaan Narkotika

31 Maret 2021   09:50 Diperbarui: 31 Maret 2021   10:12 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdasarkan Teori Psikologi Perkembangan dari Erick Erikson, Fase Remaja (12-18 tahun) merupakan fase yang sangat kritis dalam sepanjang perkembangan hidup manusia. Pada fase ini remaja mengalami proses pencarian jati diri. Mereka merasakan adanya krisis identitas. Lingkungan, terutama teman sebaya memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pencarian identitas ini. Remaja memiliki keinginan untuk dapat diterima oleh teman sebayanya, sehingga mereka mulai membentuk identitas sesuai yang diharapkan oleh lingkungan. 

Tidak semua remaja berhasil diterima oleh lingkungannya, bahkan banyak yang mengalami penolakan hingga terjadi bullying. Oleh karena itu mereka akan berusaha mengikuti arus agar dapat diterima dengan baik di dalam suatu kelompok, diantaranya seperti mengidolakan artis yang sama, mengidolakan grup band yang sama, memiliki hobi yang sama, termasuk ketika diantara mereka ada yang melakukan penyalahgunaan narkotika maka akan sangat besar kemungkinan teman-temannya yang berada di kelompok tersebut juga terpengaruh dan menggunakan narkotika. Data klinik BNN Provinsi Jawa Timur dari tahun 2018-2020 lebih dari 50% penyalahguna narkotika berada di usia remaja.

Narkotika memiliki dampak negatif pada fisik maupun psikologis remaja. Secara fisik akan terjadi penurunan Kesehatan, kerusakan struktur otak yang berakibat pada penurunan fungsi kognitif. Secara psikologis akan berdampak pada emosi yang tidak terkendali, kehilangan kepercayaan dari orang-orang terdekat, bahkan kehilangan masa depan karena putus sekolah.

Fase peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa sangat membuat remaja bingung, banyak orang tua yang mulai menganggap mereka telah dewasa sehingga diabaikan dan dianggap telah mampu mengurus dirinya sendiri, di sisi lain terkadang orangtua terlalu protektif mengatur mereka layaknya masih anak-anak padahal mereka ingin bebas. Dalam hal ini peran dan dukungan keluarga khususnya orangtua sangatlah penting. Tidak hanya remaja yang dituntut memahami keinginan orangtua, namun remaja juga harus diberikan pemahaman baik buruknya suatu pergaulan. Berikutnya peran remaja sebagai individu juga sangat penting. Remaja akan lebih baik jika memiliki pertemanan yang punya aktivitas positif seperti hobby olahraga, kesenian, fotografi, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun