Mohon tunggu...
Yoga Widhia Pradhana
Yoga Widhia Pradhana Mohon Tunggu... -

Kebenaran tidak dikenal dari orang-orangnya. Tapi kenalilah kebenaran, maka engkau akan tahu siapa orang-orang yang brada di atas kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasulullah, Aku (Pura-Pura) Meneladanimu

4 Januari 2015   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika benar aku meneladanimu, pernahkah sesekali aku mencoba hanyut merasakan kesedihan mendalam macam apa tatkala paman dan istri tercintamu meninggal dunia disaat Engkau sedang membutuhkan dukungan di masa perjuangan dakwah yang sulit?

Sepertinya, aku justru terlalu sibuk mengeluh atas masalah-masalah yang mendera. Bahkan tak jarang aku menangis dan mempertanyakan maksud Allah sebagai bentuk protes keras seakan tidak ada kesedihan yang lebih hebat daripada itu.

Jika benar aku meneladanimu, pernahkah sesekali aku mencoba merasakan simpati macam apa yang Engkau rasakan tatkala memohon kepada Allah atas pengurangan jumlah shalat untuk meringankan umatnya?

Ternyata, aku justru terlalu sibuk dengan segala rutinitasku. Tak jarang aku menunda shalat demi menyelesaikan pekerjaanku. Bahkan aku lebih memilih menikmati kasur dan bantal yang empuk ketimbang Sholat Subuh karena waktu istirahat yang terbatas demi siklus rutinitas.

Jika benar aku meneladanimu, pernahkah sesekali aku mencoba merasakan keikhlasan macam apa yang Engkau rasakan tatkala memaafkan orang-orang yang telah menghina, mencerca, bahkan mencoba membunuhmu untuk menghalangi dakwahmu?

Ah… Nyatanya aku terlalu sibuk untuk menghitung siapa saja yang menurut persepsiku pernah berbuat jahat kepadaku untuk kujauhi dan mendendam. Aku tak peduli seberapa keras ia meminta maaf kepadaku karena kesalahan kecilnya telah membuatakan segalanya.

Aku masih berusaha keras melawan logikaku untuk menyangkal bahwa aku memang tidak berpura-pura meneladani Rasulullah.

Nuraniku kian terguncang ketika kudapati sebuah memori bahwa tahun kelahiranmu pun harus diingatkan oleh tanggal berwarna merah yang terdapat keterangan kecil dipojok kiri bagian bawah bertuliskan : Maulid Nabi Muhammad SAW

Sungguh aku membenci pertanyaan itu hingga tak sadar mendedikasikan sebagian besar hidupku untuk mencari jawaban dengan mengenalmu lagi dan lagi dalam proses yang tak mudah tapi aku harap kelak Engkau mau mengakui-ku sebagai umatmu.

Hingga benar-benar meneladanimu tanpa kepura-puraan…

Teruntuk semua kawan dan sahabat yang sedang mencari jawaban yang sama,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun