Mohon tunggu...
Yoga Utami
Yoga Utami Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

menyemai ilmu di ladang kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stephen Hawking, Disabilitas dan Inspirasi

19 Maret 2018   02:44 Diperbarui: 19 Maret 2018   04:18 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beristirahatlah dengan tenang, Stephen Hawking. 

Entah kenapa, dalam waktu yang beruntun saya kehilangan sejumlah figur besar yang penuh inspirasi.

Saya bukan seorang yang paham dan mendalami ilmu fisika. Tetapi saya kagum dengan kisah hidup dan kejeniusan Stephen Hawking. Salah seorang yang menjadi sumber inspirasi agung dengan kondisi fisik yang tidak sempurna, di kursi roda. Dan tokoh hebat lain yang juga senantiasa mewarnai semangat saya: Gus Dur. Bukti kuat bahwa disabilitas bukan alasan untuk berhenti berkarya dan melahirkan pemikiran yang luar biasa. 

Beberapa hari ini ulasan berita mengenang Stephen Hawking bisa gampang dinikmati setelah beliau berpulang menemui Sang Khalik. Tebersit bayang seperti apakah dialog langsung tentang teori-teori di semasa hidupnya, dengan Tuhan?

Hanya Tuhan dan Stephen Hawking yang tahu.

Tuhan memang Maha Rahasia. Apa yang terjadi di dunia juga hari akhir nanti adalah milikNya. 

Termasuk tentang kematian. Stephen Hawking sempat divonis bertahan hidup hanya 2 tahun setelah dignosis penyakit yang menyerang syaraf dan otaknya. Dan kenyataan berkata lain, hidupnya berlanjut hingga setengah abad kemudian. 

Tuhan kaya akan teka-teki dan kejutan. Termasuk kisah pribadi saya yang mungkin terdengar rumit dan tidak bermutu untuk orang lain. Apalah kisah saya dibandingkan tokoh jenius sang fisikawan yang mengarungi jagat ilmu kosmologi yang penuh misteri tak terpecahkan. 

"Tanpa ketidaksempurnaan, Anda atau saya tidak akan ada." Stephen Hawking.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun