Mohon tunggu...
Yoga Triatama
Yoga Triatama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Yoga Triatama - 43219010032 . Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Laba pada Tataran Sematic, Sintaksis, dan Pragmatic K10_Teori Akuntansi

13 Mei 2022   19:17 Diperbarui: 13 Mei 2022   19:27 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep Laba pada Tataran Sematic, Sintaksis, dan Pragmatic. Sumber gambar : https://slideplayer.inf

- Modal bagi pihak yang menguasai klaim (sertifikat saham) adalah ekuitas.

Konsep Laba dalam Tataran Sintaksis

Konsep ini harus dirasionalisasikan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang objektif sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam laporan keuangan. Pengukuran dalam arti luas, termasuk pengenalan, waktu pengenalan, proses pengenalan, dan cara mengungkapkannya, adalah masalah tingkat sintaksis. 

Ada dua kriteria atau metode untuk mengukur laba, yaitu: 

1. Metode transaksi. Keuntungan diukur pada saat perdagangan (terutama perdagangan eksternal) dan kemudian diakumulasikan hingga akhir periode. Mengakui keuntungan dengan metode ini sama dengan mengakui pendapatan menurut standar realisasi, dan juga sama dengan mengakui biaya menurut standar pendapatan konsumsi. Dalam hukum transaksional, keuntungan dihasilkan dan diakui ketika penjualan atau pertukaran terjadi.

2. Kegiatan. Laba dianggap dihasilkan bersamaan dengan aktivitas atau peristiwa yang sedang berlangsung, bukan sebagai hasil transaksi pada suatu waktu. Dengan konsep ini, pendapatan (yang merupakan laba) dinyatakan sebagai hasil operasi perusahaan dalam arti yang seluas-luasnya. Dalam penerapannya, kedua metode di atas tidak terisolasi, tetapi saling melengkapi. Keuntungan tidak dapat diakui hanya berdasarkan satu metode. 

Pengukuran atau penilaian modal 

Pengukuran kapital pada dua titik waktu menimbulkan masalah konseptual karena seiring berjalannya waktu beberapa faktor ekonomi berubah dan harus diperhitungkan, yaitu satuan atau ukuran pengukuran dan dasar pengukuran. Hal lain yang menentukan bagaimana modal dinilai adalah jenis modal (fisik atau finansial) dan dasar penilaiannya.

Jenis modal: 

1. Modal finansial adalah tagihan yang dinyatakan dalam jumlah rupiah atau nilai tambah, tanpa memperhatikan bentuk fisik tagihan. Menurut konsep ini, ketika jumlah rupiah tagihan keuangan pada akhir periode melebihi jumlah tagihan keuangan pada awal periode (yang dikeluarkan oleh pemilik atau kreditur selama periode). 

2. Modal fisik adalah sumber daya ekonomi yang dikendalikan oleh suatu entitas, dilihat atau ditafsirkan sebagai kapasitas produktif fisik, yaitu kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan konsep ini, keuntungan atau pengembalian modal fisik terjadi ketika kapasitas produksi fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produksi fisik pada awal periode. Perbedaan antara kedua jenis modal tersebut adalah pengaruh perubahan harga pada aset yang dimiliki atau kewajiban yang ditanggung dari waktu ke waktu. Untuk modal keuangan, dampak perubahan tersebut dicatat sebagai laba ditahan atau laba ditahan dan dimasukkan dalam laporan laba rugi. Di sisi lain, dalam hal modal fisik, dampak perubahan tersebut dicatat sebagai penyesuaian modal dan tidak termasuk dalam laporan laba rugi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun