Terpancar dalam mimpi yang hilang
Di saat terik matahari yang merepotkan
Jam istirahat berbunyi dengan kencang
Apakah kenangan sudah berakhir ?
Dalam diri yang sudah tidak sama
Melewati lorong kelas sambil menuju ke masjid sekolah
Berbincang tentang gelora di masa itu
Sambil melangkahkan kaki dan mengayunkan sedikit tangan
Terbanglah ke hayalan masa depan
Dunia saat itu terasa dalam bayangan benderang
Mimpi yang terbentang dalam angan surga
Langkah kembali terasa lebih pelan
Keluguan di masa putih abu yang melupakan kesuraman
Lorong kelas telah terlewati
Ruang guru yang begitu ramai
Di depan ada kakak kelas dan adik kelas bercengkerama
Tentang alunan gelora yang sama
Motor-motor yang terparkir di depan ruang kelas
Masih berada di dalam barisan sinar mentari
Seketika mulai sepi
Jam istirahat telah berakhir
Suara pintu ruang kelas berkali-kali terketuk
Tanda sebuah hukuman akan datang
Memori sekolah di masa itu
Akan menjadi bagian yang tak akan hilang
Tetaplah mengenangnya sebagai langkah waktu
Dan rentangkanlah harapan-harapan yang telah terpendam
Di sore ini langkah kembali menyusurinya
Menatap pemandangan baru yang menghampar
Berdesir suara rerumputan di lapangan sekolah
Menyambut sosok lama yang kembali
Hutan jati di sisi timur sekolah kini telah berubah
Lapangan basket kini menjulang dikelilingi dinding
Akan tetapi garis putihnya masih sama seperti dulu
Seperti yang terpancarkan di memori lama
Berjalanlah ke tempat motor yang dulu
Yang kini telah menjadi taman sekolah
Lembaran baru semakin terbuka
Mengisi setiap goresan catatan
Dalam pompa semangat yang masih muda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H