Bulan purnama dilewati awan
Perlahan sinarnya pun menghilang
Udara dingin berhembus di antara gedung tinggi
Terdengar sebuah hembusan nafas berat
Sambil menatapnya dengan binar
Tatapan harapan yang kini terikat pada rak yang berdebu
Disana ada sepasang sneakers yang sudah robek
Kotor, lusuh, kumuh, dan tiada seorangpun mau memakainya
Sudah bertahun-tahun sneakers itu terlupakan
Cahaya lampu yang menguning semakin merangkai nostalgia
Seketika terlihat seorang berlari-lari di pantai waktu senja
Dia melangkahkan banyak jejak di pasir pantai
Gemuruh ombak menyalakan semangatnya
Lalu dia terpana melihat pesawat yang turun
Disana di tepi landasan tepi pantai
Dia tertawa sambil melemparkan tangannya
Menantang ombak hingga berteriak dengan gembira
Tiada gema karena deru gelombang telah menggulung
Hanya alunan lagu yang berdenting di dalam imajinasinya
Perlahan sneakersnya terisi pasir
Dia menjadi tampak letih dan gundah
Kakinya enggan menyangga tubuhnya lagi
Terbaringlah dalam pasir pantai yang hangat
Dia bersenandung tembang merdu
Seolah seluruh makhluk terlena dalam alunanya
Sayup-sayup terdengar suara reranting remuk
Seorang kemudian menepuk bahunya
Lalu berbisik "selamat tinggal" sambil lenyap di hembusan daun kelapa
Tiada satu langkah berbekas di pasir
Dia semakin gundah dan mengejar orang itu
Namun dengan terengah-engah sneakers itu menjepitnya
Jadilah dia membisu di pinggir kapal kayu
Menatap pemandangan yang begitu mempesona
Suara genting tiba-tiba tergelegar oleh kaki kucing
Terkagetlah...
Perlahan memori kembali ke masa kini
Namun masih serasa kelam sebelum cahaya terpancang lagi
Mata kembali terbuka dengan buram
Terpandanglah sepasang sneakers lusuh itu lagi
Ia adalah sebuah jejak dari hilangnya persahabatan masa muda
Pijar itu ambruk dalam kesenyapan malam
Sekarang apakah terpaan jiwa yang muram akan melontarkannya ?
Menanti musnah dalam rindang daun-daun baru
Tidak, sneakers lusuh itu akan meneranginya dengan lentera
Sinarnya tetap menembus dinding nostalgia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H