Mohon tunggu...
Yogaswara F. Buwana
Yogaswara F. Buwana Mohon Tunggu... Freelancer - Pemikir Bebas

Manifesto Kaum Bodo Amat

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lagu JKT48 Sebagai Obat Galau

23 Desember 2020   13:42 Diperbarui: 23 Desember 2020   13:47 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Memang sejak 2011 JKT48 menjadi sesuatu yang baru di Indonesia, di saat menjamurnya Boyband dan Girlband sampai bangkrutnya Boyband dan Girlband sekitar tahun 2014, JKT48 tetap eksis sampai hari ini sebagai idola grup walaupun beberapa Minggu yang lalu General Manager (GM) JKT48 Melody Nurramdani Laksani sempat mengumumkan kesulitan keuangan akibat Pandemi Covid-29 yang menyebabkan event-event yang direncanakan batal dilaksanakan. Kondisi kritis tersebut merupakan kabar yang buruk bagi fans JKT48 yang belum siap apabila JKT48 bubar.

Fans JKT48 banyak yang menaruh harapan bahwa JKT48 akan terus eksis di dunia permusikan Indonesia . Saya yakin bukan hanya kesukaan pada oshi (member yang disukai) tapi juga lagunya yang memotivasi keseharian fans, sebut saja River, Yuuhi wo Miteiruka, Kaze wa Fuiteru, Firs Rabbit, Mae Shika Mukanee, Shonichi, Boku no Sakura, So Long, Beginner, High Tension, New Ship dsb. Ingin lagu bertema cinta ?, ada Heavy Rotagion, Fortune Cookie, Manatsu Sounds Goog, Flying Get, Gingham Check, Kokor no Placard, Mbouteki Refrain, dsb. Ada yang ingin lagu perpisahan ?, Ada Sakura no Shiori, Sakura no Hanabiratachi, So Long, dsb. Mau bertema pernikahan, ada single original yakni Rapsodi.

Saya sendiri paling suka dengan lagu Yuuhi wo Miteiruka atau bila diterjemahkan di Indonesia menjadi apakah kau melihat matahari senja ?. Saya membahas lagu ini misalkan sebagai contoh. Diketahui bos 48 Family, Yasushi Akimoto paling suka dengan lagu ini, meskipun belum bisa menyaingi 

popularitas lagu Heavy Rotation. Kenapa saya suka dengan Yuuhi wo Miteruka ?. Liriknya membawa kita ke suasana senja yang indah. Senja yang membawa kita bersyukur dalam melewati hari ini. Lirik yang paling menyentuh adalah "Meski ada hak sedih ataupun hal yang memberatkan tak apa asal yang bahagia lebih banyak", jadi sesedih apapun kita mesti ada bahagia-bahagia kecil yang kita miliki namun biasanya tidak kita sadari. Di lirik Shonichi kita mendengar "usaha keras itu tak akan mengkhianati".

Di Boku no Sakura kita mendengar "Sampai tujuan yang aku ingin terus jalan walau tak akan sampai" ini mengarkan jangan menyerah walaupun gagal berkali-kali. Kemudian lirik di First Rabbit yang paling menyentuh "Setiap terluka jadi makin dewasa air mata mengalir dada terasa sakit, meski begitu ku takkan menyerah ayo jadi kelinci yang pertama". Lirik First Rabbit tersebut membuktikan bahwa setip terluka maka pengalaman akan terus bertambah untuk menuju kesuksesan.

Mungkin lirik lagu JKT48 bila didengarkan aneh di telinga orang Indonesi, namun meskipun demikian lagu JKT48 memiliki kenikmatan tersendiri di kalangan penggemarnya. Sebut saja sebaga contoh lirik Manatsu Sounds Good "kurikulum dari cinta" apa maksudnya coba ?, Mungkin yang bisa mengerti maksudnya hanya JKT48 dan JOT. Lagu yang paling masuk akal di antara semua lagu JKT48 mungkin adalah Rapsodi. Ya jelas Rapsodi diciptakan orang Indonesia. Tapi untuk nama "Rapsodi" sendiri banyak orang Indonesia yang belum tahu maknanya. Sepertinya JKT48 memang lebih suka menggunakan kata-kata yang kurang familiar di telinga orang Indonesia agar kesan ekslusif JKT48 tetap melekat di telinga orang Indonesia atau agar Fans JKT48 rajin buka KBBI, ya lumayan memperdalam kosa kata bahasa Indonesia Dan saya lebih menyukai JKT48 seperti ini.

Akhirnya kita berharap agar JKT48 tetap mampu bertahan di kondisi seperti ini. Karena JKT48 itu motivasi, apa yang dibawa JKT48 itu motivasi khususnya kaum muda yang kebanyakan galau :). .Semoga lagu-lagu JKT48 dapat mengobati kegalauan tersebut. Kalau JKT48 terpaksa bubar karena pandemi ini ya mungkin motivas para fans akan berkurang mungkin bubar juga motivasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun