Ekonomi tiga sektor mengasumsikan bahwa hanya terdapat tiga pelaku utama yang berperan dalam perekonomian yaitu rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Dalam kerangka ini, rumah tangga dan perusahaan berinteraksi di pasar input dan output, sementara pemerintah memegang peran sentral dalam menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.Â
Pemerintah menjalankan fungsinya melalui pengumpulan pendapatan dari pajak, distribusi melalui subsidi, dan investasi pada sektor-sektor strategis sehingga terjadi distribusi kekayaan dan mampu mengurangi ketimpangan. Namun, efektivitas investasi pemerintah kerap menjadi bahan diskusi, terutama terkait kontribusinya dalam meningkatkan efisiensi pasar, produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.Â
Pemerintah juga memiliki kemampuan yang unik dalam menghasilkan pendapatan dari investasi yang dilakukannya, seperti melalui penyertaan modal pada Badan Usaha Milik negara (BUMN) atau infrastruktur publik dengan skema balas jasa, misalnya jalan tol.Â
Selain itu, investasi pemerintah yang produktif diyakini dapat menciptakan efek multiplier, di mana peningkatan belanja pemerintah menghasilkan peningkatan aktivitas ekonomi yang jauh lebih besar. Meski demikian, pertanyaan mendasar tetap muncul: sejauh mana investasi pemerintah ini telah produktif, dan bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat dan perekonomian?Â
Peran Investasi Pemerintah dalam Perekonomian
Investasi pemerintah berperan penting dalam membangun fondasi perekonomian yang kuat dan resilien. Semakin tinggi tingkat investasi pemerintah semakin tinggi pula pendapatan yang diterima oleh pemerintah serta semakin tinggi pula produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Di sektor infrastruktur, misalnya, pembangunan jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan meningkatkan konektivitas antarwilayah, mengurangi biaya logistik, serta membuka akses pasar bagi produk lokal. Infrastruktur yang memadai juga menarik investasi swasta, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan mendorong penciptaan lapangan kerja.Â
Selain itu, investasi pemerintah dalam sektor strategis melalui BUMN menjadi salah satu cara negara untuk menjaga kemandirian ekonomi. BUMN seperti PT Pertamina, PT PLN, dan PT Kereta Api Indonesia berperan dalam memastikan ketersediaan energi, listrik, dan transportasi yang terjangkau bagi masyarakat.Â
Pendapatan yang dihasilkan oleh BUMN ini, baik dari dividen maupun kontribusi lainnya, menjadi sumber pemasukan penting bagi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).Â
Namun, investasi pemerintah bukan tanpa tantangan. Kualitas perencanaan, efisiensi pelaksanaan, dan pengelolaan proyek menjadi faktor penentu apakah suatu investasi akan memberikan manfaat maksimal atau justru menjadi beban fiskal. Contoh kasus proyek infrastruktur yang mangkrak atau BUMN yang mengalami kerugian menunjukkan bahwa investasi pemerintah memerlukan pengawasan ketat agar tetap produktif dan sesuai dengan tujuan awalnya.Â
Efek Multiplier dan Peningkatan Permintaan AgregatÂ