Mohon tunggu...
Yoga Mohammad
Yoga Mohammad Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Content creator

Saya menyukai dunia kreatif , apapun itu

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Blusukan Foto Kota Udang

20 Mei 2018   16:35 Diperbarui: 20 Mei 2018   16:53 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cirebon adalah kota kelahiran dimana kota tersebut memiliki banyak kenangan yang manis dan pahit dalam hidup. Dua puluh tahun berada di kota udang, tidak cukup melelahkan hanya ada sedikit tetesan keringat di mana harus berkorban untuk mencintai kota kelahiran dengan cara mempelajari budaya-budaya didalamnya. Tetapi kini harus meninggalkan kota udang tersebut hanya untuk menempuh pendidikan di ATVI (Akademi Televisi  Indonesia) tepatnya di kota Jakarta di mana banyak ocehan manusia yang menyebut itu adalah kota yang paling keras untuk sebuah kehidupan.

Bangga bisa kuliah di Kampus ATVI (Akademi Televisi Indonesia) ini yang berada dalam naungan yayasan Indosiar. Kenapa bangga? Karena disini bisa praktek langsung di dalam studio Indosiar, bisa mengenal karyawan-karyawan Indosiar, dan bisa ketemu artis-artis terkenal di sini. Di sini banyak mata kuliah yang sangat menyenangkan salah satunya adalah fotografi. Dimata kuliah ini mempelajari teknik-teknik pengambilan gambar yang benar, selain itu dosen-dosen fotografinya juga adalah orang yang sudah berpengalam dalam dunia brooadcast, jadi langsung mendapatkan ilmu-ilmu yang luar biasa dan bermanfaat langsung dari ahlinya. 

Disemester 2 (dua) ini mata kuliah fotografi memberikan tugas untuk UAS (Ujian Akhir Semester) yaitu "Hunting Fotografi" di mana semua siswa semester dua harus mengikuti hunting tersebut untuk memenuhi nilai dimata kuliah fotografi.

Cirebon adalah kota pilihan pihak kampus untuk melakukan hunting fotografi. Kurang senang ketika mendengar Cirebon adalah tempat untuk memenuhi nilai UAS fotografi karena dari tempat-tempat yang akan dikunjungi itu sudah pernah dikunjungi semua oleh penulis. selain itu juga senang karena ketika sudah berada di tempat tujuan jadi tidak pusing dan tidak bingung foto apa yang akan dijepret dan tidak bingung lagi ketika presentasi tugas creative writing tentang wisata-wisata yang akan dikunjungi di Cirebon dan Kuningan, karena dari semua wisata yang akan dikunjungi itu sudah dikuasai materi-materinya. Tepat tanggal 03 Mei 2018 semua mahasiswa-mahasiswi ATVI berangkat menuju kota Cirebon. 

Semua berkumpul di stasiun Gambir Jakarta Pusat sekitar pukul 05.00 WIB, semua masuk ke dalam kereta dan duduk di kursi dalam gerbong berdasarkan urutan absensi. Di dalam kereta bercanda ria dan tidak ada yang tidur karena itu adalah sebuah moment bersama teman dan tidak akan pernah terulang lagi maka dari itu, semua melakukan hal heboh dalam kereta. Pukul 10.00 WIB sampai di kota udang. Untuk menuju berbagai tempat wisata tujuan di Cirebon semua diantarkan dengan menggunakan Bus dan diarahkan oleh para team Travel. kemudian langsung melanjutkan perjalanan menuju taman wisata Hati Tersuci menggunakan Bus. 

Sesampainya di sana, semua rombongan ATVI disambut dengan ramah dan langsung disuguhkan dengan makanan khas Cirebon yaitu nasi jamblang. Nasi jamblang adalah makanan dengan lauk pauk seperti semur telur, tempe, tahu, ikan asin, perkedel, dan daging diwadahi di atas daun jati. Perut sudah terisi dengan nasi jamblang dan tenaga pun kuat untuk melanjutkan pada tempat tujuan pertama yaitu Taman Budaya Hati Tersuci, tempat tersebut adalah sarana beribadah bagi orang-rang yang beragama kristen. 

Setelah itu langsung masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Keraton Kasepuhan, sesampainya disana semua langsung mengeluarkan kamera masing-masing untuk mencari foto di dalam keraton kasepuhan Cirebon. 

Selain mencari foto, mahasiswa-mahasiswi, dosen-dosen ATVI, dan team kedai travel melakukan sesi foto bareng untuk moment bersama. Setelah dari keraton, semua melanjutkan ke suatu desa d mana desa tersebut merupakan tempat yang penuh dengan kerajinan yang menarik, dan semua alat-alat kerajinannya menggunakan alat tradisional, nama desa tersebut adalah desa Sitiwinangun di mana desa tersebut menghasilkan kerajinan-kerajinan gerabah, desa Sitiwinangun ini sudah sering diliput dan ditayangkan melalui televisi-televisi swasta di Indonesia.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Tak bosan berkeliling kota Cirebon, karena masih banyak tempat-tempat wisata yang harus dikunjungi lagi. Setelah seharian keliling kota udang yang panas, semua mahasiswa/mahasiswi, dosen-dosen ATVI, dan team travel membaringkan badan dan menginap disalah satu hotel di Cirebon yaitu hotel Ibis. Dari memasuki hotel, mengantri untuk menaiki lift, memasuki kamar dengan nuansa warna putih, sampai kamar mandi transparan semua diperhatikan dengan lirikan mata yang penuh dengan kelelahan. Hari kedua di Cirebon telah tiba, semua mahasiswa/mahasiswi dibangunkan dari tidurnya dari pukul 04.00 WIB pagi. 

Semuanya langsung bergegas untuk mandi dan sarapan pagi bersama, lalu langsung bergegas ke dalam bus untuk ke tempat wisata selanjutnya yaitu Trusmi. Trusmi adalah salah satu desa yang bernama Trusmi yang didalam desa tersebut banyak pengrajin-pengrajin batik yang sudah berumur, mereka membatik dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan lilin dan canting untuk melukis di atas bahan yang sudah dilukis dasar oleh pelukisnya. 

Dan hasil dari pembatikan tersebut dipasarkan di toko-toko batik terdekat, karena di desa Trusmi itu tidak hanya banyak pembatiknya saja tapi juga toko-toko batik yang saling bersebelahan dan berhadapan. Di Trusmi mahasiswa/mahasiswi ATVI memotret batik-batik khas Cirebon yaitu mega mendung bahkan memotret para pengrajin batiknya juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun