Mohon tunggu...
Yoga Radika
Yoga Radika Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hidup hanyalah untuk bersyukur, dan bersyukur selalu membuat saya hidup...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untukmu yang Akan Menyeberang Pulau

13 Maret 2013   07:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hei katanya kamu besok mau pulang kampung ya..?? gak terasa ya sudah 4,5 taon di Malang,,selamat ya dah lulus kuliah meskipun ijazah belum terpegang tangan, hahahahahahahahaha...

Salut buat kamu yang mampu berproses sedemikian rupa dan aku kenal kamu dengan nama undur-undur, temen seperjuangan saat kita sama-sama bernyayi lagu jagung arab, hahahahahaha...sepatu putih merk convers menempel di pasir puncak semeru, gak habis pikir standar pendakian apa yg kamu pakai., atau kamu lupa membedakan antara sepatu safety, hiking, fashion, ato bahkan sepatu bola,,,,hahahahahahhaha

Turun puncak semeru yang puanas kita malah meminum mansion house, maklum kehabisan air....demi nomor urut yang tertera di dada sebelah kanan MPWK/08/240/Huntuk kamu dan MPWK/08/241/Huntuk aku,,hehehe

Matur nuwun mbak buat semua hal yang selalu dapat merubah paradigma saya, saat saya terpuruk mulutmu yang lose control itu kadang memberi sebuah semangat,,,ato kadang tatanan bahasa jawamu yang sedikit kacau itu malah membantu saya bangun saat terjatuh...

Matur nuwun buat beberapa hari yang lalu, kamu sempat membuat saya tau apa yang harus saya lakukan dari kacaunya rencana saya di fakultas hukum widya karya..saya akan ingat semua itu mbak...

Oh iya, aku nitip pesen buat kamu ya..????

Aku Cuma gak pengen kamu salah menempatkan prioritas mbak, hidupmu makmur juga berkat campur tangan dari papa-mama kamu, kamu jadi pribadi yang luar biasa juga atas dukungan papa-mama kamu,,,dan dari logika kamu yang sempurna itu pasti kamu dapat menempatkan prioritas pada titik yang tepat.

Jika suatu saat nanti kamu di hadapkan pada sebuah pilihan, saya harap kamu memilih nasihat kolot dari papamu yang terkesan idialis itu, meskipun sisih Rasa pada dirimu terbunuh tetaplah yakin sisih logikamu mencerna arti dari nasihat kolot itu. Tidak akan selamanya juga cinta itu membuat kamu menikmati dunia, tapi pilihlah cinta yang sejalan dengan apa yang kamu yakini sebagai sebuah kepercayaan.

Hahahahahahahahahaaha..maap ya mbak, itu hanya sebatas saran..selamat melanjutkan menata kembali serpihan cita-cita yang akhirnya nanti menjadi masa depan cerah..

Saya pastikan bledug selalu berdoa buat kamu, karna dia saudaramu bukan temanmu...GBU....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun