Bukan hanya tukang bubur saja yang bisa sukses dan dapat menjalankan ibadah haji dan pergi ke Mekah, namun tukang cilok pun dapat menjalankan ibadah umrah, ajaib memang. Dengan usaha dan kerja keras, Asep Kudratullah (42) yang merintis usaha cilok ini dari hanya 2 gerobag saja mampu mengembangkan usaha ciloknya menjadi 15 gerobak, dan akhirnya sampai memiliki tabungan sebesar Rp 50 juta. "Tabungan Rp 50 juta itu saya bertekat sama istri saya untuk berangkat umrah". ujar Asep. Asep mengatakan, selama ini pandangan umum menyebutkan, usaha jualan cilok keliling masih diangap sebelah mata, namun sebaliknya buat dia, justru usaha yang dianggap sebelah mata itu bisa mendatangkan uang tidak sedikit buatnya. saat ini Asep memiliki 200 gerobak cilok dan yang beroperasi dijalan mencapai 170 yang beroperasi di berbagai wilayah seperti Pamulang, Ciputat, Bintaro, BSD, Pondok Labu, Blok M, dan Cilangkap. Saat ini, usaha Asep sudah merambat ke luar kota, dan Yogyakarta adalah wilayah pertama ekpasi usahanya "Insya Allah kalau disana lancar (Yogyakatra) bisa dikembangkan lagi ke Solo, Magelang, Semarang," kata pria yang punya impian memiliki gerai di mall dengan nama Rumah Cilok.
Belasan Juta Rupiah
Cilok olahan yang dibuatnya itu dijual Rp 500 per butir. dalam sehari, dari 170 gerobak yang beroprasi itu bisa laku terjual sebanyak 150.000 sampai 200.000 butir dan mendapatkan keuntungan bersih Rp 100. Dalam sehari Asep bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 15 juta sampai Rp 20 juta dari berjualan cilok. meski usahanya terbilang sukses dalam perjalanannya banyak kendala yang menghampiri. persaingan bisnis dengan mereka yang memiliki usaha sejenis menjadi kendala utama, namun Asep pasrahkan rezekinya kepada allah SWT, dan tetap bersaing secara sehat. Tanggal 22 september kemarin, usaha cilok boga rasa itu genap berusia 2 tahun. Dari perjalanan merintis usaha, Asep mendapatkan pelajanan hidup yang bisa ditularkan kepada orang yang ingin berwirausaha. "Apapun usahanya, kalu kita fokus, jaga kualitas, allhamdulilah, bisa lancar. Sukses bukan satu yang kebetulan, kita harus benar-benar dari awal serius bekerja dan jangan lupa ibadah dan rajin sedekah," katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H