Oleh: Yoga PS Pengen traveling tapi biaya terbatas? Santai cuk, untuk apa kita belajar ilmu ekonomi jika tak mampu memecahkan persoalan ini. Tapi sebelumnya kita harus tahu, cost structure sebuah perjalanan wisata. Busyet, udah kaya kuliah Akbi aja (Akuntansi Biadab.. eh Akuntansi Biaya). Jika ditelusuri, sebenarnya ada tiga pos utama traveling:
- Transportasi > cara mencapai tempat wisata
- Konsumsi > cara bertahan hidup dan biar balik ga tinggal nama
- Akomodasi > biar ga dikira gelandangan dan ada tempat numpang line poop
- Prostitusi (oh, ini khusus wisata lendir. Bisa tanya bupati Garut yang lebih ahli)
Untuk mengamalkan prinsip ekonomis sebenarnya sederhana. Cara hemat ongkos transportasi adalah sering-sering hunting tiket promo sambil berdoa biar ga kehabisan. Untuk hemat konsumsi juga simple, cukup puasa Senin Kamis. Sahurnya Senin, bukanya Kamis. Pasti bisa saving duit banyak tuh. Nah, untuk penghematan akomodasi nih, jarang yang memberikan terobosan out of the box. Penulis hanya ingin berbagi cara berhemat biaya penginapan/hotel. Tulisan ini disarikan dari pengalaman traveling sejak zaman SMP. Mulai yang nyaman pake travel nginep di hotel berbintang sampai ngegembel segembel gembelnya tidur di tempat berbintang (kagak ada atapnya, bener-bener beratapkan bintang :p). Traveling terakhir saya adalah tour trans Sumatera mulai dari Jakarta – Lampung – Palembang – Jambi - Pekanbaru – Samosir – Berastagi – Medan – Aceh – Sabang- Aceh – Jakarta pada Desember 2012 lalu. Dan boleh percaya boleh tidak (emangnya gw Tuhan kudu diimani?), saya hanya menginap di penginapan di tiga kota. Itupun karena ingin berwisata lebih lama. Sisanya tidur dimana donk? Enak ya jadi jin, ngantuk tinggal masuk ke botol... Eits jangan syirik dulu donk. Ini saya bocorin tempat menginap pengganti hotel. 7 Tempat Senyaman Hotel 1. Rumah Kenalan
Inilah bukti silaturahmi menambah rezeki. Selain dapat akomodasi gratis, biasanya kenalan/keluarga kita bisa menjadi tour guide plus supir yang rela nganter jalan2 keliling kota :D. Untuk yang ga ada kenalan/sodara bisa coba menggunakan couchsurfing. Atau bikin aja iklan lewat jejaring social hehehe.
2. Kendaraan Car sweet car. Tinggal berhenti. Matikan mesin. Kunci pintu. Senderkan jok. Rebahkan badan. Bisa bobo deh hehehe. Tapi paling enak kalo kita lagi naik bus/kereta/pesawat. Karena selain menghemat waktu, juga bisa menjadi tempat tidur mobile (Beberapa bus/kereta antara negara juga menyediakan tempat tidur). Saran saya, jika perjalanan yang kita tempuh lebih dari 5 jam, ambil jadwal terakhir (paling malam). Tidur selama perjalanan, dan esok hari setelah sampai, badan kita sudah bugar. Trust me it works ^_* ting. Saya menghemat waktu saat berkeliling Sumatera dengan modus ini. Beli tiket bus/kereta yang agak bonafide, plus jadwal paling malam. Habiskan siang berkeliling kota. Oh ya, jangan naik bus ekonomi jika ingin istirahat. Meski bus ekonomi dilengkapi fasilitas full sauna (panas meski malem), full music (minta recehan sambil nyindir klo pura2 tidur), juga full restaurant (dari tahu sampai salak ada yang jual). 3. Masjid
Karena tidur itu ibadah (maksa), maka tempat terbaik untuk melaksanakannya adalah di rumah Tuhan. Masjid menjadi pilihan asyik karena biasanya sejuk, sanitasi bagus, dan terbuka. Tapi tidak semua daerah masjid-nya open. Ada yang digembok saat malam. Pengalaman saya, untuk masjid di pusat kota lebih terbuka. Cukup lapor ke takmir. Ngaku aja jadi musyafir (biarpun tampang mukafir :p). Saya pernah dijamu takmir gaul. Sebelum tidur dikasi makan, tikar, dan teh hangat. Alhamdulillah. 4. Kantor polisi
Ini yang paling keren. Bermodal sleeping bag atau selembar koran kalo emang ngantuk maka tetep aja serasa spring bed hotel berbintang hehehe. Di pinggir pantai boleh. Emperan toko pun jadi. Kelebihannya selain gratis adalah fasilitas Air Conditioner merk “Angin Malam” yang tentu saja menusuk pilu. Huhu. Perlu juga diperhatikan keamanan barang bawaan karena fasilitas “open baggage” membuat orang dengan bebas mengambil barang Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H