“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik..” Al-Baqarah 168.
Kostanjoglo
Ketika aparat hukum mulai mencurigai transaksi aneh ini, Chichikov melarikan diri. Ia sempat singgah di sebuah desa dan bertemu tuan tanah kaya yang rajin bekerja.
“Kalau Tuan ingin cepat kaya.. Tuan tak akan pernah kaya. Tapi, kalau Tuan ingin menjadi kaya tanpa memikirkan berapa lama Tuan membutuhkan waktu, Tuan akan menjadi kaya dengan cepat. Orang harus mencintai pekerjannya. Tanpa itu Tuan tak dapat melakukan sesatu.” Konstanjoglo menjawab pertanyaan Chichikov tentang cara cepat menjadi kaya.
Chichikov tercengang mendengar petuahnya. Dan beralasan jika ia tidak terlahir dari golongan kaya. Tapi Konstanjoglo menentang pendapat itu.
“Orang yang dilahirkan dengan beberapa ribu dan dibesarkan dengan beberapa ribu tak akan pernah mencetak uang, karena ia telah mengembangkan segala macam kebiasaan mahal dan segala macam hal yang lain.
Orang harus mulai dari permulaan dan bukan dari tengah, dari satu kopek, dan bukan dari satu rubel. Dari bawah dan bukan dari atas. Barulah orang akan mendapat pengetahuan yang menyeluruh mengenai hidup dan juga orang-orang, yang kemudian hari akan berurusan dengannya.
Kalau Tuan telah mengalami semua itu dan telah mengerti bahwa setiap uang tembaga harus dijaga baik-baik sebelum Tuan dapat melipatkannya menjadi tiga, dan apabila Tuan telah melewati segala macam cobaan dan bencana Tuan akan menjadi demikian terlatih dalam berbagai cara dunia, hingga Tuan tak akan pernah membuat kesalahan dan tak akan pernah bersedih dalam usaha apa pun.”
Di akhir novel, Chichikov harus merasakan akibat perbuatannya. Ia dijebloskan kepenjara. Tapi Chichikov beruntung. Pangeran bersedia mengampuninya setelah dibujuk oleh Murazov, pembela hukumnya. Chichikov pun hanya dihukum ringan: hartanya disita dan ia diminta pergi meninggalkan kota.
Saat diperjalanan, Chichikov terus mengingat pesan dari Murazov.
“Tuan tak punya kecintaan akan kebaikan, paksalah diri Tuan melakukan kebaikan tanpa suatu kecintaan kepadanya... Paksalah diri Tuan beberapa kali... nanti Tuan akan belajar mencintainya”.