Mohon tunggu...
Yoga PS
Yoga PS Mohon Tunggu... Buruh - Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Niat

18 Juni 2015   13:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:44 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika sang kakek menyumbangkan kayu untuk Tuhan, maka di bulan suci ramadhan kita bisa  “menyumbangkan puasa” untuk Sang Pencipta. Puasa yang bergantung niatnya. Yang berniat puasa untuk ikut-ikutan, hanya akan mendapatkan gagah-gagahan. Yang berpuasa demi diet, akan mendapatkan badan yang lebih kurus. Mereka yang berpuasa untuk sesuatu yang fana, hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga.

Sayangnya ketika pagi-pagi buta kakek dan penebang datang ke sungai, mereka heran. Kayu itu tak tampak.

"Mana kayu itu, Pak Penebang?".

"Mana kayu itu, Kakek?".

Keduanya berpandangan. Terdiam. Rupanya terjadi banjir semalam. Kayu itu pasti ikut hanyut. Tapi saya percaya niat sang kakek tak akan bisa hanyut. Karena amal terletak dalam niat. Dan manusia akan mendapatkan apa yang mereka niatkan. Termasuk puasa yang kita lakukan di bulan Ramadhan.

Lelaki tua berdiri. Penebang berdiri. Sesuatu telah hilang.

"Tidak, tak ada yang hilang" kata lelaki tua itu. Pak Penebang mendorong kembali gerobak.

"Kakek, kita pulang". Lelaki tua itu berdiri sejenak lagi. Tersenyum. Bertanya:

Sampai kepadaMukah, Tuhan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun