Bencana di Kabupaten Jember Tahun 2018 dan 2020

Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah yang berada di Provinsi Jawa Timur. Ibukota Kabupaten Jember adalah kota Jember dan Kabupaten ini terbagi menjadi 31 Kecamatan terdiri atas 28 dengan 226 desa dan 3 Kecamatan dengan 22 Kelurahan. 

Memiliki total luas wilayah sebesar 3.306.689 km2, Kabupaten Jember memiliki iklim muson tropis (AM) dengan dua musim yang berbeda yaitu ada musim penghujan dan juga musim kemarau, untuk musim penghujan biasanya berlangsung periode November hingga pada pertengahan April yang disebabkan oleh pengaruh angin monsun baratan yang bersifat basah, lembab, dan banyak membawa uap air, sedangkan pada musim kemarau, terjadi di bulan Mei hingga pertengahan Oktober dan disebabkan oleh angin monsun timuran yang bersifat kering. 

Kabupaten Jember merupakan daerah yang termasuk rawan bencana, berbagai ancaman bencana yang mencintainya yakni, banjir, tanah longsor, gempa bumi tsunami dan lain sebagainya. Kabupaten Jember memiliki ancaman bencana bersumber dari geologis yakni, erupsi gunung Raung di sebelah timur dan erupsi gunung Lemongan di sebelah barat, ancaman gempa bumi dan tsunami berasa di wilayah selatan Kabupaten Jember. 

Peran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terutama di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan adalah mampu mengenali suatu ancaman dan memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi sehingga mampu mencegah suatu bencana jika dimungkinkan. BPBD Jember sudah melakukan upaya penanggulangan bencana terhadap daerah-daerah yang dianggap memiliki potensi bencana, baik secara langsung (kedaruratan) maupun tidak langsung (kesiapsiagaan). 

Berikut adalah data yang saya ambil dan sudah di ubah menjadi sebuah grafik dari BPS Jawa Timur tentang kejadian bencana di Kabupaten Jember di tahun 2018 dan 2020.

Data Diolah, sumber dari BPS Jawa Timur

Jika dilihat dari tabel di atas terdapat banyaknya bencana pada angin puting beliung lalu banjir menempati posisi kedua dan tanah longsor menempati posisi ketiga. 

Bahaya angin puting beliung terjadi hampir setiap tahun di Kabupaten Jember karena pergantian musim hujan ke musim kemarau,perubahan iklim karena pemanasan global. 

Kalau untuk bencana banjir dan longsor karena disebabkan oleh datangnya musim hujan ,curah hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya air sungai yang ada di Kabupaten Jember.