Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Love

Tulisan ke-1000 di Kompasiana untuk Sembilan Anak yang Bertahan

9 Februari 2025   05:18 Diperbarui: 9 Februari 2025   05:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Tulisan ke-1000 di Kompasiana untuk Sembilan Anak yang Bertahan

Tulisan ini adalah tulisan ke-1.000 saya di Kompasiana. Terpublikasikan pada hari ini, Minggu, 9 Februari 2025. Saya hadiahkan tulisan cinta untuk sembilan anak bilingual 8K 2024-2025.

Sudah dua bulan ini saya memotivasi anak-anak untuk ikut berpartisipasi dalam lomba puisi. Saya kira bakal mudah untuk anak-anak bilingual dibandingkan kelas lain. Ternyata, jalannya sangat terjal.

Motivasi saja tidak cukup. Kata-kata tak mampu membuat anak-anak mau ikut. Grup wa kelas sudah tidak komunikatif lagi. Akhirnya, saya menyerah berada di grup konvensional.

Saya buat grup baru khusus untuk mereka yang mau berjuang. Mereka yang punya effort akan terus saya dampingi. Saya percaya bahwa mereka yang mau berjuang akan mendapatkan hasilnya nanti.

Dari 32 orang, ternyata hanya 9 anak yang bertahan. Saya tidak pernah memaksa mereka. Kalau memang tidak mau berjuang, silakan bisa keluar. Namun, sampai detik ini mereka bertahan.

Meski ada kemungkinan dari 9 anak ini tidak jadi ikut lomba, hari ini saya akan menepati janji untuk membantu anak-anak sekuat tenaga. Dan tulisan ini untuk mereka yang bertahan.

1. Mashfia
Sejak kelas 7, saya sudah kenal dia. Anak yang pendiam, tetapi punya DNA sebagai penulis hebat. Karena saya kenal kedua orang tuanya. Ayahnya seorang guru yang tulisannya pernah juara di Kemenag; Ibunya dosen yang tangguh.

2. Aqueen
Saya sering salah memanggil namanya. Kadang saya panggil Amirah, kadang Akeyla. Hehehe. Maaf ya nak. Aqueen semoga terus semangat dan tetap konsisten. Apabila ada kendala langsung saja hubungi sensei. Teruslah tersenyum.

3. Alisha
Ini anak yang unik, keren, dan saya sering panggil dengan nama Gesang. Pernah suatu hari dia sakit, tetapi tetap komunikasi lewat wa untuk mengerjakan tugasnya. Yang paling berkesan darinya ialah saat saya memberikan kepercayaan dia tampil di depan banyak orang untuk berpuisi. Keren.

4. Akhdan
Cowok yang duduk di bangku terdepan saat saya mengajar. Sejak awal Akhdan sudah bilang mau ikut lomba. Namun, saya tidak tahu kendalanya di mana. Oleh karena itu, dengan adanya grup ini semoga saya bisa membantu Akhdan untuk menyelesaikan lomba ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun