Dengan bola di kaki sang maestro, memukau mata, sihir lapangan, lawan dibuatnya nestapa.
Bakat besar terpendam, Gol demi gol, hattrick tersusun rapi, rekor dipecahkan, tak ada yang bisa henti.
Suporter menangis saat dia cedera. Magisnya pudar, skill tak lagi memukau.
Trofi demi trofi gagal diraih. Tiada lagi dikenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!