Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Seperti Alunan Musik Tak Pernah Usai

15 Februari 2024   09:56 Diperbarui: 15 Februari 2024   10:00 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Februari yang indah berembun,
Berkisar cinta, rindu, dan harapan.
Langit malam bercahaya penuh bintang,
Menggoda hati insan-insan yang tengah merindu.

Di tepi jalan, pohon-pohon menari,
Dihempas bayu menghadap ke langit biru,
Hati yang pilu, tersenyum dalam sepi,
Mencari makna di setiap riak malam yang hening.

Cinta bersemi di sudut kota,
Seperti bunga yang merekah
Pandangan mata yang bertaut,
Di dalam dada, terdapat lagu cinta merdu.

Bulan Februari, aku seperti penyair,
Mengukir puisi-puisi indah.
Setiap detik yang berlalu, ada arti,
Keindahan menyapa, membawa damai di hati.

Meski waktu berlalu, kenangan tetap abadi,
Cerita kita pun tetap terjalin.
Seperti alunan musik tak pernah usai,
Kisah cinta ini, akan terus kita rindu dan nikmati.

Yoga Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun