Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 19)

25 Januari 2024   06:39 Diperbarui: 25 Januari 2024   06:51 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 19)

Kuyakinkan kepada kalian semua bahwa inilah tulisan yang mahal. Tak bisa dibeli dengan uang. Tak bisa diganti dengan harta dunia.

Aku cuma ingin doa kalian. Ya Allah berikanlah kasih sayang kepada ParkYooGa Sensei, sebagaimana dia menyayangi kami di waktu menjadi wali kelas.

Bumi ini tempat kita saling mendoakan. Ya Allah berikanlah kemudahan untuk anak-anakku dalam belajar. Jadikan mereka orang yang sukses di dunia dan di akhirat.

Mari kita bersama-sama membangunkan jiwa yang tertidur. Mari kita bersama-sama membasuh raga yang terluka. Sungguh pertemuan ini begitu berkah.

Kita meleburkan hati yang congkak. Tidak ada yang lebih baik. Tidak ada yang lebih pintar. Tidak ada yang lebih mulia. Di sini kita adalah debu-debu yang sedang belajar.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun