Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 14)

21 Januari 2024   06:49 Diperbarui: 21 Januari 2024   07:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 14)

Apakah arti kata cinta? Percayalah itu tidak penting. Saat ini aku akan menjelaskan kepadamu tentang membawa masa depan. Karena sebenarnya aku ingin kembali.

Masa depan selalu membawa rindu. Masa depan adalah tempatnya perih. Diriku pernah ke masa depan. Makanya, aku ingin membawa kamu ke masa depan untuk menikmati masa kini.

Apakah kamu sulit memahami kata-kataku? Maaf. Pada intinya, aku pernah menjadi seperti kamu. Namun, kamu belum pernah menjadi aku.

Aku ingin kamu lebih baik dari aku. Lebih menghargai orang-orang yang cinta padamu. Keluargamu, gurumu, teman-temanmu. Itulah harta yang paling berharga.

Cintai sebanyak-banyaknya yang kamu bisa. Buatkan kenangan yang baik. Agar di masa depan kamu tidak membawa rindu. Agar di masa depan kamu tidak membawa perih.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun