Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 4)

17 Januari 2024   08:25 Diperbarui: 17 Januari 2024   08:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 4)

Kita adalah aku dan kamu yang terhubung dalam kelas ini. Sudah semestinya kita saling menghargai dan menghormati. Mari satukan visi dan misi untuk meraih keberhasilan.

Hati memang mudah goyah. Ketika ingin berjalan di arah kebenaran. Namun, percayalah. Jika kita bersama, maka tak ada yang tak mungkin.

Aku berharap kamu mau menjadi sahabatku. Yang mengingatkan aku ketika salah. Dan mendukung aku ketika benar. Mari kita saling mencoba untuk berbagi.

Kesempurnaan memang milik Allah. Karena kita tercipta untuk saling melengkapi. Aku sebagai walimu. Kamu sebagai anakku. Kita hadapi semua ujian bersama-sama.

Semoga pertemuan kita bukan hanya untuk masa kini. Tetapi juga masa depan yang cerah. Langkah kita akan menuntun pada kesuksesan.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun