Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 2)

14 Januari 2024   06:34 Diperbarui: 14 Januari 2024   06:44 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 2)

Coba katakan pada hatimu, dunia ini bukan sekadar formalitas belaka. Kau datang ke sekolah. Duduk, diam. Lalu, pergi. Maka, katakan pada hatimu. Aku akan mengisi hidupku dengan cinta.

Cinta kepada dirimu sendiri. Cinta kepada guru-gurumu. Cinta kepada teman-temanmu. Cinta kepada kelasmu. Cinta kepada sekolahmu. Karena itulah yang akan kau kenang di masa depan.

Bukan hanya diam. Bukan hanya tidur. Bukan hanya makan. Bukan hanya mengerjakan tugas. Bukan hanya berjalan. Bukan hanya tidur dan melupakan semuanya.

Cukuplah kakak kelasmu yang seperti itu. Atau semester lalumu yang belum mengenalku. Kepahitan pemikiran biarlah berlalu. Sudah saatnya kita ciptakan jalan kebahagiaan.

Dengarkan hatimu. Sampaikan perasaan itu padaku. Kita diskusikan dengan musyawarah. Kita cari yang terbaik. Kita adalah solusi dari masalah yang terjadi.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun