Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 1)

13 Januari 2024   06:38 Diperbarui: 13 Januari 2024   10:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 1)

Apakah hatimu merasa terbelenggu? Apakah ruang yang diciptakan orang lain membuatmu kalut? Apakah kau melihat zaman ini tak cocok dengan ideologimu?

Ini adalah catatan pembuka yang sedang aku susun. Untuk mengikis naluri yang terkekang. Oleh kebijakan-kebijakan yang amburadul.

Kau pasti menganggap tulisan ini murahan. Oh, jangan seperti itu. Ini adalah pemberianku yang terdalam. Dan tolong fokuskan mukamu untuk terus membaca.

Mari kita berbicara tentang dunia. Yang terkadang tidak masuk logika. Apakah benar hidup manusia itu sebatas materi? Apakah kita hanya dinilai dari angka semata?

Tolong dengarkan perkataan gurumu yang mencoba mendobrak kebiasaan ini. Aku akan mengajarkan tentang hakikat kehidupan. Bukan hanya sekadar justifikasi tanpa makna.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun