Aku sering melihat ayah membantu orang lain. Ketika aku duduk di bangku SD, aku sering diajak ayah untuk menjadi sukarelawan di rumah sakit. Aku membantu para perawat dan dokter merawat pasien.
Aku belajar banyak hal dari mereka dan  semakin yakin bahwa aku ingin menjadi dokter. Selama di MTs, aku mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan kesehatan, seperti pramuka dan Palang Merah Remaja. Tak lupa aku ikut ekskul penulisan kreatif untuk menyalurkan hobi menulisku.
"Kamu beneran mau jadi dokter, nak?" Tanya ayah.
"Tentu saja, Yah. Setelah lulus SMA, aku akan melanjutkan kuliah di jurusan kedokteran," ucapku semangat.
"Tapi kuliah kedokteran itu sangat sulit," balas Ayah.
"Ayah, aku tidak akan menyerah. Aku siap belajar dengan tekun dan berusaha untuk menjadi yang terbaik," tegasku.
--- 2053 ---
Aku sangat senang bisa menjadi dokter. Bisa menolong orang yang sakit dan memberikan mereka harapan untuk sembuh. Aku merasa seperti seorang pahlawan.
Suatu hari, aku merawat seorang anak kecil yang menderita kanker. Anak itu sangat lemah dan sering menangis karena kesakitan. Aku berusaha untuk memberikan yang terbaik untuknya dengan memberikan obat dan perawatan yang sesuai.
Akhirnya, anak itu sembuh dari kanker. Orang tuanya sangat berterima kasih kepadaku. Mereka bilang aku telah menyelamatkan hidup anak mereka.