Apresiasi Puisi untuk Sastra Menyala
Banyak cara yang bisa kita lakukan dalam mengapresiasi puisi. Ada yang dengan cara membacakan puisi, ada yang menuliskan kritik terhadap puisi, hingga ada yang sampai membuat puisi balasan. Pada kesempatan kali ini, saya akan menganalisis puisi yang sudah dibuat dalam event pertama Komunitas Sastra Menyala.
Dari beberapa puisi yang ditulis untuk sastra menyala, saya memilih satu puisi berjudul Semesta Kata dalam Api Sastra karya Queen Foniks. Alasan utama mengapa saya memilih puisi ini ialah karena puisi tersebut masuk highlight editor Kompasiana.
Menurut saya, puisi tersebut berisi perasaan bahagia sang penulis terhadap sastra. Perasaan yang ada di hati dapat diluapkan melalui sastra, khususnya puisi. Puisi memiliki kelebihan dalam hal makna dan nada.
Penulis begitu lihai menyusun diksi dan gaya bahasa yang puitis. Misalnya, "seperti embun pagi yang menari di dedaunan". Kemudian, penulis menutup puisi dengan begitu manis. "Dalam sastra, kudapati kedamaian dan kesempurnaan".
Berhubung puisi ini ditujukan untuk Komunitas Sastra Menyala, maka penulis tampak senang dengan adanya komunitas ini. Semoga komunitas ini bisa terus menyalakan sastra. Membuat damai dan mendekatkan diri pada pemilik kesempurnaan. Tuhan.
Pengapresiasi: Yoga Prasetya, M.Pd. (Pendiri Komunitas Sastra Menyala)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H