Puisi Tanpa Apresiasi Episode 26 (Untuk Ayahanda Remy Sylado)
Siang ini, aku mendengarkan suaramu dalam sebuah pertemuan tak terduga. Engkau berbicara tentang bahasa: sejarah, sosiolinguistik, dan tentu saja sastra. Banyak sekali ilmu yang bisa kudapat, meski kita beda dimensi. Bahasa kau kupas dengan sangat menarik, hingga aku tertawa menikmati setiap suaramu. Aku ingin menjadi penyair. Mbeling.
Azan berkumandang ketika kau membahas tentang lagu dan puisi. Engkau berhenti sejenak, menikmati lantunan merdu. Ini adalah epilog dari pertemuan yang tak terduga. "Ananda Yoga Prasetya, berhentilah menulis puisi, berhentilah jadi pelatih teater." Aku tersentak kaget.Â
"Tulislah makalah dan artikel ilmiah yang berbobot. Atau gubahlah lagu dan bikin film yang populer. Kita akan bertemu di Kongres Bahasa Indonesia XII," tutupnya.
Belum sempat aku membalas, Ia pergi.
"Ayahanda Remy Sylado, aku akan berusaha. Tetapi izinkan aku tetap menulis puisi. Meski tiada yang mengapresiasi.Â
Puisi Yoga Prasetya, 22-3-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H