Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan Astronomi Hati 5

13 Februari 2023   05:07 Diperbarui: 13 Februari 2023   06:46 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Catatan Astronomi Hati 5

Bisakah aku mendekati keabadian?

Meski detik telah banyak berlalu. Dan faktor keberuntungan tidak kunjung datang. Namun, selama masih ada napas, kesempatan itu akan tetap ada.

Meski keabadian adalah milik pencipta gugusan bintang. Dan tiada manusia yang mampu mendekati keabadian. Namun, diksi itu hanyalah kiasan seorang legenda.

Ia yang tampak arogan. Ia yang memiliki banyak kawan dan lawan. Namun, ia benar-benar sukses meski tidak akan pernah mendekati keabadian.

Puisi Yoga Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun