Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bicara tentang Puisi bersama Pak Yogs

1 September 2022   14:18 Diperbarui: 1 September 2022   14:27 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Yoga Prasetya (Canva)

Bicara tentang Puisi bersama Pak Yogs 

Puisi adalah teks yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Unsur-unsur puisi yaitu majas, irama, kata konotasi, kata berlambang, dan pengimajinasian. Majas dapat diartikan sebagai bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Salah satu contoh majas ialah personifikasi dan paralelisme.

Irama adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang untuk memberi jiwa pada kata-kata. Kata konotasi merupakan kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata berlambang dapat diartikan sebagai simbol, gambar, tanda yang menyatakan maksud tertentu.

Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan. Jenisnya, imajinasi auditif (pendengaran), visual (penglihatan), dan taktil (perabaan). Cara menyimpulkan isi puisi dapat diawali dengan menjelaskan makna perbaitnya. Kemudian, dihubungkan menjadi satu kesatuan kalimat simpulan.

Jenis puisi dapat dibagi tiga berdasarkan bentuknya, yakni naratif, lirik, dan deskriptif. Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Contohnya, balada (cerita orang perkasa atau pujaan) dan romansa (kisah percintaan). Puisi lirik mengungkapkan perasaan pribadi, seperti elegi (duka), serenada (nyanyian cinta), ode (pujaan).  Puisi deskriptif seperti satire (menyindir) dan kritik sosial.

Unsur-unsur pembangun puisi (batin) meliputi tema, amanat, perasaan, dan sikap penyair. Dalam menulis puisi, tentukanlah gagasan yang paling menarik terlebih dahulu. Gunakan kata-kata yang tepat dan padat. Perluaslah kosakata dengan membaca buku, internet, atau sumber lainnya. Berlatihlah terus-menerus untuk menulis puisi yang baik.

Pembacaan puisi yang baik perlu memperhatikan ekspresi, lafal, tekanan, dan intonasi. Jangan lupa untuk memperhatikan judul dan pahami isi puisi yang dibaca. Selain dibaca, puisi juga dapat disajikan dalam bentuk musikalisasi puisi. Secara sederhana, musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu.

Sumber: Buku Bahasa Indonesia Kemdikbud 2017

1 September 2022 (Yoga Prasetya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun