Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis

Best 25 Teacher Literacy Awards Nasional | Dosen Praktisi | Ketua MGMP BI MTs SeKota Malang | Author with The Most Book Sales | Anggota Kongres BI XII

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monolog Petang

16 Maret 2022   12:47 Diperbarui: 16 Maret 2022   12:54 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock/triff

Monolog Petang (Drama)

Prolog
(Lampu hidup, menyorot wajah)

Orientasi
"Seandainya aku memilih jalan yang lain." (Berjalan mondar-mandir) "Mau bersabar menunggu." (memejamkan mata) Mungkin aku takkan bertemu denganmu.

Komplikasi
(Marah) "kau yang menyia-nyiakan waktu dan tenaga. Membuatku terombang-ambing dalam ketidakpastian. Dan kau sebut engkau adalah pahlawan?"

Resolusi
(Tertawa) "Kau adalah ujian yang diberikan Tuhan untukku. Lihatlah para pemenang yang telah mati. Mereka berhasil bersabar dan bersyukur atas kehidupan."

Epilog
(Lampu mati, tersenyum dalam gelap)

Naskah Yoga Prasetya, Malang, 16 Maret 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun