Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pelita Isra Mikraj

25 Februari 2022   15:00 Diperbarui: 25 Februari 2022   16:09 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi (dokumen Pexels)

Puisi: Pelita Isra Mikraj

Malam, ketika datang perintah dari Sang Kuasa.
Perjalanan panjang penuh hikmat ditempuh manusia paling mulia.
Berangkat dari Makkah menuju Baitul Maqdis secepat cahaya.
Lalu, menaiki tujuh langit menuju Sidratul Muntaha.
Di sana penglihatannya tiada menyimpang dan tiada melampauinya.

Perintah salat untuk hamba-hamba-Nya yang berserah jiwa.
Memohon keringanan berkali-kali hingga menjadi lima.

Inilah titik penting perjalanan seorang hamba.
Dia yang membuktikan berkuasa atas ruang dan waktu semesta.

Duhai, pencipta dunia seisinya.
Berkahilah kami pada bulan-Mu dan pertemukan kami dengan Cinta.

Sucikan lisan kami dari dusta.
Mata kami dari dosa.
Hati kami dari lupa.

Hanya kepada-Mu, kami berdoa.
Mohon perkenankan segala asa.

Puisi Yoga Prasetya, Malang, Jumat, 25 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun