Ekskul Penulisan Kreatif Matsanewa: Sebuah Tujuan dan Harapan (Bagian 1)
Alhamdulillah, ekskul di madrasah tempatku mengabdi kembali dibuka. Sudah 2 tahun, ekskul tidak boleh diselenggarakan karena adanya pandemi. Kini, kebijakan baru telah dibuat. Ekskul boleh dilakukan, tetapi harus daring.
Anak didikku sangat antusias untuk ikut Ekskul Penulisan Kreatif (EPIK). Sebagai pembina, tugasku ialah mendampingi anak-anak berproses. Pada hari pertama, aku membawa buku yang berisi karya kakak kelas mereka. Sebagai motivasi bahwa anak-anak juga bisa menyusun buku.
Dalam proses menuju pertemuan hari kedua, anak-anak menuliskan tujuan dan harapan mengikuti EPIK.
"Silakan tulis tujuan atau harapan kalian ikut ekskul penulisan kreatif (EPIK)," tulisku di grup WhatsApp.
1. Elmira - Menulis satu chapter buku di platform wattpad
Wattpad merupakan platform yang banyak diminati anak-anak untuk berkarya. Melalui EPIK, anak-anak bisa saling berbagi karya di wattpad dan melakukan diskusi. Mulai dari bagaimana proses kreatifnya hingga menganalisis unsur-unsur sastranya.
2. Nanda - Menggali banyak tema dan membuatnya menjadi sebuah cerpen
Tema merupakan salah satu unsur intrinsik dalam cerpen. Dalam pengkajian fiksi, ada dua jenis tema, yakni tema mayor dan tema minor. Wah, jadi teringat mata kuliah Apresiasi Prosa bersama ibu Endang, M.Pd. Al-fatihah untuk beliau.
3. Raniah - membuat novel
Berbeda dengan cerpen, menulis novel perlu konsistensi dan tenaga ekstra. Banyak penulis pemula yang belum bisa membuat novel hingga selesai. Ada yang karena idenya sudah mentok. Ada juga yang tidak selesai karena kesibukan lainnya.
4. Aizuraa - belajar dan berlatih menulis cerita untuk menjadi penulis hebat
Untuk menjadi penulis yang hebat, mulailah menjadi pembaca yang hebat. Belajarlah kepada ahlinya. Misalnya, seorang penulis komedi populer Raditya Dika, banyak belajar dan membaca cerita komedi dari kisah legendaris "Lupus".
5. Mira - Membuat banyak novel dan menjadi penulis sukses
Sebuah harapan yang semoga terkabul. Ikut EPIK adalah langkah awal. Teruslah Istikomah dan tulislah harapan ini di dinding kamarmu agar setiap hari selalu dibaca.
(Bersambung...)
Diari Yoga Prasetya, Malang, 10 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H