Real Madrid, Copa Del Rey, dan Strategi Pelatih Carlo Ancelotti
Sebagai fans Real Madrid sejak tahun 2002, saya merasa bingung. Mengapa Madrid susah sekali angkat piala Copa Del Rey? Selama saya hidup, Madrid baru juara dua kali. Yakni pada musim 2010-2011 dan 2013-2014.
Berita terbaru, Real Madrid kalah di perempatfinal Copa Del Rey 2022 melawan tim Athletic Bilbao. Tim yang juga berhasil mengalahkan Barcelona. Jadi, tahun ini Madrid sudah harus memupus asa raih "Treble Winner".
Strategi pelatih Carlo Ancelotti nampak kurang greget saat melawan Bilbao. Hubungannya dengan Eden Hazard jadi merenggang. Memang, Hazard yang sekarang bukan versi terbaik. Namun, dia butuh menit bermain untuk kembali tampil percaya diri.
Alih-alih memainkan Hazard di Copa Del Rey, Ancelotti malah memilih penyerang lain yang baru saja bermain di laga FIFA Matchday. Vini dan Rodrygo jelas kelelahan. Atau setidaknya, Hazard bisa dimainkan di babak kedua.
Keputusan melakukan pergantian pemain yang diambil Don Carlo memang 11-12 dengan Zinedine Zidane. Mereka punya persamaan jarang memanfaatkan pergantian pemain. Bukan hanya Hazard yang kurang menit bermain. Masih ada Luka Jovic dan Bale yang punya masalah sama.
Apalagi Copa Del Rey hanya prioritas ketiga Real Madrid setelah Liga Spanyol dan Liga Champions. Harusnya, pemain yang jarang mendapatkan menit bermain bisa diberi kesempatan untuk tampil reguler di Copa Del Rey.
Sebagai penutup, saya ingin mengapresiasi permainan Bilbao yang efektif. Mereka layak menang dengan Alex Berenguer yang menjadi penentu. Mereka pun sangat layak meraih juara Copa Del Rey musim ini.
Jadi, apakah Real Madrid harus menjadikan Copa Del Rey sebagai prioritas utama di musim depan supaya bisa kembali angkat piala "Chiki" ini? Wkwkwkwk.
Hala Madrid Y Nada Mas