Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selawat Kemerdekaan

20 Agustus 2021   17:30 Diperbarui: 20 Agustus 2021   19:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Canva Yoga Prasetya

Selawat Kemerdekaan

Ibu Pertiwi berpesan pada pejuang, untuk perbanyak selawat. Karena kemerdekaan bukan sekadar ikhtiar dan angkat senjata.

Kemerdekaan juga tidak bisa dihitung secara matematis. Banyak aspek yang jauh dari logika. Orang sekuler menyebutnya faktor x.

Bagi orang beriman, doa adalah senjata. Bukan untuk menentukan hasil. Karena tujuan dari ibadah adalah mendapatkan kerelaan-Nya.


Sejatinya kemerdekaan adalah proses yang terus-menerus dituju. Dan manusia tiada bisa menentukan arah angin.

Hanya berharap Tuhan selalu membimbing dan menunjukkan jalan yang benar. Demikianlah, jalan pejuang yang berserah.

Malang, 11 Muharam 1443 H
Puisi Kemerdekaan Yoga Prasetya bagian 58

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun