Sajadah Malam yang Sepi
Di tempat ini tiada pensiunan yang saling membantah. Petunjuk hanya diberikan melalui pelajaran ilmu diam.
Pagi, siang, hingga sore berlalu tanpa keterangan yang pasti. Bahkan, kemerdekaan masih sebatas angan.
Di atas sajadah ini, ada rasa aman meski hanya sekejap. Dan tetesan air wudu mengalir dari rambut menuju kaki.
Ternyata, derajat manusia tidak ditentukan oleh kuantitas. Atau pemberian label dari manusia.
Dalam sepi bulan kemerdekaan, datanglah para pendahuluku. Salam sejahtera untuk Nuh, Ishaq, Yakub, Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun.
Malam Jumat, 4 Muharam 1443 H
Puisi Kemerdekaan Yoga Prasetya bagian 37
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI