Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pensiunan yang Terusir

11 Agustus 2021   07:22 Diperbarui: 11 Agustus 2021   07:23 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Canva Yoga Prasetya

Pensiunan yang Terusir

Perbendaharaan Tuhan tidak ada padaku. Aku juga tidak mampu menyibak tabir gaib. Dan aku bukan malaikat.

Pelindung dan pemberi syafaatku hanya satu. Dia yang menghilangkan ketakutan dalam hati. Dan karena Dia, aku bertakwa.

Pada pagi dan petang, aku selalu terusir dari dunia. Mungkin karena aku seorang pensiunan. Buta terhadap perkembangan zaman.

Pengetahuan dan anugerahku cukup tentang kemerdekaan saja. Dia menguji dengan kemiskinan mengenal masa. Dan aku bukan pensiunan satu-satunya di dunia.

Salam sejahtera untuk kita.

Negara Antah-Berantah, 2 Muharam 1443 H
Puisi Kemerdekaan Yoga Prasetya bagian 31

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun