Pensiunan yang Terusir
Perbendaharaan Tuhan tidak ada padaku. Aku juga tidak mampu menyibak tabir gaib. Dan aku bukan malaikat.
Pelindung dan pemberi syafaatku hanya satu. Dia yang menghilangkan ketakutan dalam hati. Dan karena Dia, aku bertakwa.
Pada pagi dan petang, aku selalu terusir dari dunia. Mungkin karena aku seorang pensiunan. Buta terhadap perkembangan zaman.
Pengetahuan dan anugerahku cukup tentang kemerdekaan saja. Dia menguji dengan kemiskinan mengenal masa. Dan aku bukan pensiunan satu-satunya di dunia.
Salam sejahtera untuk kita.
Negara Antah-Berantah, 2 Muharam 1443 H
Puisi Kemerdekaan Yoga Prasetya bagian 31
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H