Ini 3 Perbuatan Baik yang Wajib Kita Kerjakan Agar Bahagia Dunia Akhirat
Tuhan memerintahkan manusia untuk senantiasa berbuat baik. Sungguh, berbuat baik itu sangat penting agar kita bisa merasakan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam QS. Ibrahim 14: Ayat 31, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, "Hendaklah mereka melaksanakan salat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari, ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan."
Berdasarkan ayat tersebut, ada tiga  perbuatan baik yang wajib kita lakukan. Pertama, mendirikan salat. Kedua, menginfakkan sebagian rezeki. Ketiga, bersikap ikhlas. Berikut penjelasannya.
1. Mendirikan Salat
Orang Islam yang sudah mencapai usia balig wajib hukumnya untuk mendirikan salat. Dalam sehari, ada 5 salat yang wajib dikerjakan, yakni subuh, zuhur, asar, maghrib, dan isya'.
Salat itu adalah tiang agama. Barang siapa yang mendirikannya, maka sesungguhnya ia telah mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkannya, maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan agama. (Riwayat al-Baihaqi dari Umar bin al-Khattab)
Jika kita mengerjakan salat dengan benar (sesuai syariat dan memahami hakikat salat), maka hidup kita akan selalu bahagia. Meski ada musibah atau ujian, hatinya tetap tenang. Orang seperti ini tidak pernah mengejar popularitas, kekayaan, jabatan, dan kesenangan seksual.
Makanya, jangan berharap orang yang mengerjakan salat dengan benar akan sering kita lihat di televisi atau aktif di media sosial. Tidak ada pencitraan bagi orang yang baik. Mereka hidup sederhana tanpa jabatan dan popularitas.
2. Menginfakkan Sebagian Rezeki
Perbuatan baik setelah salat ialah menginfakkan sebagian rezeki atau menyumbangkan harta untuk kepentingan umum. Hal ini sejalan dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial.
Orang yang suka berbagi rezeki pasti dekat dan disukai oleh orang lain. Mereka tidak takut jatuh miskin karena menginfakkan rezekinya. Pernahkah kita membaca berita ada orang kaya menjadi miskin karena menginfakkan hartanya?