Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Usai Gerhana

27 Mei 2021   13:40 Diperbarui: 27 Mei 2021   13:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Usai Gerhana

Adakah bacaan yang bisa menggoncang gunung-gunung tinggi?
Adakah tulisan yang mampu memecah gerhana dari bumi?
Adakah kutipan yang dapat membuat mayat bersaksi?
Kalau kujawab ada, apakah kau akan mengikuti?

Sungguh aku tak bisa membuatmu beriman. Hanya Dia yang mampu menuntun. Kewajibanku hanya menyampaikan. Dan firman-Nya adalah penawar racun.

Namun, aku harus siap diolok-olok. Sebagaimana kisah para pendahulu yang berpijak. Sangat jarang yang berpihak. Hingga jantung berhenti berdetak.

Bagiku, cukup Allah saja yang menjaga jiwaku dan jiwamu.

Yoga Prasetya
Malang, 27 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun